Setelah 10 hari berada dalam tong pemeliharaan ikan lele tidak terlihat ada ikan yang mati. Kualitas bibit lele yang ditebar dapat disimpulkan cukup bagus. Secara umum terlihat ikan-ikan yang sehat dan aktif berenang. Dari segi besarnya pertumbuhan, belum terlihat perbedaan yang mencolok antara ikan di kolam terpal dan ikan dalam drum.
Sesaat setelah dipindahkan ke dalam drum, bibit lele terlihat tidak nyaman ditandai dengan banyaknya ikan yang mencoba berloncatan keluar dari air. Hal ini merupakan bentuk adaptasi lele terhadap lingkungan barunya. Untuk mempercepat proses adaptasi, dicoba untuk memasukkan genteng bekas dan batu-bata sisa bangunan rumah ke dalam drum. Genteng diletakkan bersandar di sisi kiri kanan drum, sementara di tengah genteng rebah yang dialasi batu-bata. Ternyata respon ikan cukup bagus. Setelah itu tidak terlihat ikan-ikan yang berlompatan karena sibuk berenang di sekitar genteng.
Makan 3 Kali Sehari
Untuk kolam yang banyak memiliki jentik-jentik nyamuk, tentunya tidak perlu diberikan pakan di hari-hari pertama pemeliharaan. Jika jentik nyamuk sudah tidak terlihat, barulah dicoba untuk diberikan pakan. Terkadang beberapa jam setelah ditebar ikan belum merespon pakan yang diberikan dan baru merespon dengan baik keesokan harinya.
Lele dalam drum ini diberikan makan 3 kali sehari. Awalnya dicoba diberi pakan ukuran -2. Namun terlihat banyak ikan yang masih kesulitan, akhirnya diganti dengan ukuran -1. Waktu pemberian pakan dilakukan pada pagi, siang dan malam hari. Dari tiga waktu ini, konsumsi pakan di pagi hari paling sedikit sementara konsumsi pakan di malam hari paling banyak.
Sebagian peternak lele dalam pengalamannya memberi pakan ikan lele pada minggu-minggu awal saat lele masih kecil lebih dari 3 kali sehari. Jika pemberian pakan dilakukan 4 kali sehari, waktunya biasa diambil pagi, siang, sore dan malam.
Pergantian air tidak intensif dilakukan
5 hari pertama pergantian air dalam kolam untuk dalam drum belum dilakukan secara intensif. Meskipun air mulai berubah berwarna kecoklatan, ikan masih merespon pakan yang diberikan dengan lahap. Selain untuk menghemat air, selama ikan masih mau makan dengan lahap dapat disimpulkan kualitas air masih bagus.
Berdasarkan pengalaman pada pemeliharaan di kolam terpal, jika saat waktu pemberian makan ikan tidak merespon dengan baik seperti biasa merupakan satu pertanda menurunnya kualitas air kolam. Ikan kembali makan lahap setelah dilakukan pengurangan sebagian volume air kolam dan mengisi dengan air baru.
Saluran Pembuangan Kotoran tidak Maksimal
Beberapa hari terakhir dalam sehari sekali mulai dilakukan pembukaan kran untuk mengalirkan kotoran ikan yang mengendap disekitar lubang pembuangan. Bentuk kolam drum yang direbahkan mendatar nampaknya kurang memungkinkan untuk dapat membuang banyak kotoran dan sisa pakan di dasar, hanya yang berdekatan dengan lubang pipa keluar saja yang ikut mengalir keluar saat dibukanya kran.
Mungkin berbeda jika drum diposisikan berdiri, sehingga dasar kolam berbentuk melingkar. Bentuk melingkar lebih memungkinkan endapan kotoran mengumpul di satu titik di tengah lingkaran.
Warna Ikan Lebih Terang
Warna ikan lele yang dipelihara dalam drum terlihat lebih pucat dibandingkan ikan yang dipelihara di kolam terpal. Ikan-ikan yang berada di kolam terpal terlihat warnanya lebih gelap. Kemungkinan ada pengaruh juga dari warna air dan warna kolam yang digunakan. Bagian dalam drum berwarna putih dengan airnya yang kecoklatan sementara dalam kolam terpal air berwarna gelap kehijauan.
Leave a Reply