Selain belalang, serangga yang bisa dimakan seperti terkenal di daerah Gunungkidul Yogyakarta dan menjadi komoditas di sana, ada satu jenis serangga lain yang tidak kalah enak jika digoreng yaitu laron. Laron dikenal dengan nama anai-anai dalam bahasa indonesia. Serangga yang biasa hadir setiap kali awal musim hujan ini memang oleh sebagian masyarakat dijadikan makanan yang lezat, untuk camilan atau lauk saat makan. Gambar foto saat berburu laron di malam hari.
Sarangnya berada di kebun pekarangan. Awalnya rayap pekerja akan membuka sarang hingga kelihatan berlubang untuk jalan pintu keluar para laron. Calon ratu komunitas rayap ini biasa keluar di pagi hari atau malam hari dari sarang setelah petang menjelang. Jika keluarnya pagi hari, maka adu cepat dengan ayam yang suka sekali dengan laron juga perlu teknik khusus untuk menangkap laron yang keluar di pagi hari biasa disebut dengan celung atau calung.
Bagaimana cara berburu laron di malam hari? Jika laron muncul di malam hari caranya sangat mudah. Siapkan baskom atau ember besar, beri lampu di dalamnya karena laron suka sekali mendekati dan mengerumuni lampu.
Jangan lupa matikan lampu-lampu lain di rumah, biar fokus pada satu tempat saja. Selain itu jika lampu rumah tidak dimatikan, laron-laron akan menyerbu ke dalam rumah dan lantaipun jadi kotor penuh laron yang berjatuhan.
Lumayan, dapat hampir setengah box. Berikutnya anda tinggal pilih mau digoreng dengan telur, dibuat tempeyek atau cukup digoreng dengan garam dan bawang putih, yang jelas nikmat,…
Sebelum berburu laron pastikan dulu laron yang keluar dari sarang ini memiliki ukuran yang cukup besar. Ada kala laron yang keluar dari sarang masih kecil-kecil hampir sebesar semut ngangrang. Laron ini tentunya masih terlalu kecil untuk dikumpulkan. Laron jenis kecil ini biasa dinamakan “sulung” di beberapa daerah.
Laron goreng dimakan dengan sambal cabe merah nasi panas!! Jika anda tidak suka dengan laron, maka hewan peliharaan burung, ayam siap menunggu, atau buat umpan mancing ikan lele.
Leave a Reply