Tanaman terung termasuk jenis sayuran yang banyak diperlukan untuk keperluan dapur. Terung yang berbuah selain berguna untuk bahan memasak juga cukup menarik dijadikan tabulampot atau ornamen pekarangan. Tanaman terung di pekarangan rumah dapat ditanam langsung di tanah, atau dalam pot dan polibag.
Kelebihan tanaman terung dalam pot atau polibag adalah mudah dipindah-pindah untuk mendapat sinar matahari yang optimal. Hal ini karena sinar matahari di sekitar rumah sering bergeser posisinya dari bulan ke bulan. Cahaya matahari sangat penting untuk pertumbuhan tanaman terung ini.
Biji atau Setek
Tanaman terung dapat dikembangkan dengan menyemai bijinya. Tanaman terung dari biji akan mulai berbuah sekitar usia dua bulan. Selain semai biji, dapat pula dicoba untuk menanam terung dari setek batang.
Sebagai tanaman berbuah dengan ukuran cukup besar, tanaman terung lebih banyak membutuhkan volume media tanam. Pilih ukuran pot atau polibag yang cukup besar. Selain untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman, media yang banyak tidak akan terlalu cepat kering terutama saat tanaman menginjak usia berbuah.
Tanah Hitam dan Kompos
Untuk media tanam dapat dicoba kombinasi yang sederhana saja dari tanah hitam, dan pupuk kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Jika ada bahan-bahan lain seperti sekam bakar atau sekam mentah dapat dicampurkan untuk media tanam dengan mengurangi sedikit bagian tanah.
Saat tanaman tumbuh besar, tunas-tunas air akan banyak tumbuh di ketiak daun. Tunas-tunas yang tumbuh di bawah cabang utama dapat dipangkas agar tidak mengganggu pertumbuhan buah pada cabang utama. Dengan proses pemangkasan ini, buah yang dihasilkan akan berukuran lebih besar.
Hama tanaman yang acapkali menyerang tanaman terung adalah kutu hijau dan kutu putih. Hama ini jika tidak terkendali akan memenuhi permukaan bawah daun dan kuncup-kuncup daun.
Besar Sedikit VS Kecil Banyak
Buah-buah terung yang mulai muncul dapat tumbuh bergerombol dekat. Jika ingin memperoleh terung yang berukuran besar, penjarangan buah dengan menyisakan satu buah terbaik pada satu tangkai dapat dilakukan. Atau, jika ingin buah yang jumlahnya banyak biarkan saja meskipun ukuran akan menjadi lebih kecil saat dipetik nanti.
Karena berada dalam media yang terbatas, pertumbuhan terung dalam pot atau polibag ini biasa lebih kecil dibandingkan terung yang ditanam di sawah atau ladang. Lebih kerdil namun tetap dapat berbuah. Pemupukan dengan pupuk kimia dapat dilakukan atau cukup dengan pupuk dari bahan kompos organik saja.
Lapisan Toping
Untuk menjaga media tanam dalam pot atau polibag tidak cepat kering dapat dilakukan toping pada permukaan media tanam. Toping juga berfungsi meminimalkan tanaman atau rumput pengganggu yang biasa ikut tumbuh liar dalam polibag. Toping bisa berupa arang sekam, jerami kering, kompos, atau pupuk kandang.
Pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing dan bercampur dengan sisa-sisa hijauan pakan kambing sangat baik untuk tanaman terung ini. Tanaman terung dalam polibag yang mendapat toping sisa kambing ini terlihat tumbuh sangat subur meskipun polibag berukuran tidak begitu besar.
Leave a Reply