daunijo.com- Sistem akuaponik aliran atas atau siram atas termasuk model akuaponik sederhana yang mudah dibuat. Salah satu contoh desain akuaponik sistem ini telah dirancang oleh Balai Penelitian & Pengembangan Budidaya Air Tawar. Pada model ini air dari kolam langsung disalurkan ke pipa menuju bak-bak tanam yang ditempatkan pada pinggir kolam. Pada model aliran atas yang hampir serupa, ditambahkan satu bak pembagi air sebelum disalurkan ke bak-bak tanam.
Bahan yang Diperlukan
Untuk memulai membuat akuaponik sistem aliran atas ini tentunya telah tersedia kolam dengan sejumlah ikan yang dipelihara di dalamnya. Kontruksi kolam juga dibuat untuk dapat diletakkan bak-bak pada pinggirnya. Berikut bahan-bahan yang diperlukan:
– Pompa air
– Pipa paralon
– Sambungan T
– Sock pipa paralon
– Keni
– Bak tanam
– Media Tanam
Untuk pompa air dapat digunakan pompa akuarium dengan head yang disesuaikan dengan tinggi dinding kolam ikan ditambah tinggi bak tanam. Media tanam dapat dipilih arang kayu, akar pakis atau batu kerikil.
Skema dan Prinsip Kerja
Skema berikut sistem aliran atas pada sebuah kolam berbentuk melingkar tampak atas. Untuk kolam berbentuk kotak, prinsipnya sama, hanya perlu ditambahkan 4 buah keni untuk sambungan pada pipa paralon.
Keterangan gambar:
- Pompa air
- Pipa paralon
- Bak tanam
- Lubang aliran air pada pipa
- Pipa saluran air kembali ke kolam
Saat pompa air dinyalakan, air dari kolam akan dinaikkan ke atas. Air mengalir melalui pipa dan menyiram media tanam melalui lubang yang dibuat pada pipa di tiap-tiap bak tanam. Air yang turun dari media tanam akan kembali lagi masuk ke dalam kolam melalui saluran pipa yang dibuat di bagian bawah bak tanam.
Cara Pembuatan
Potong pipa paralon pendek-pendek sejumlah bak tanam yang digunakan. Pipa-pipa pendek ini kemudian dipasang pada dinding bak bagian bawah. Bak-bak tanam di tata di sekeliling bibir kolam dengan pipa pendek menghadap ke dalam kolam. Jumlah dan jaraknya dapat menyesuaikan ukuran kolam yang ada.
Pipa paralon panjang dipasang melingkar dan diletakkan di atas bak. Sambungan dengan sock pipa dapat diterapkan jika pipa yang ada kurang panjang. Di akhir lingkaran kedua ujung pipa dipertemukan dengan sambungan pipa T.
Buat lubang pada pipa untuk saluran air masuk ke tiap-tiap bak tanam. Satu lubang dari sambungan T yang masih bebas kemudian disambungkan dengan keluaran pompa air dengan bantuan sebuah keni pipa.
Berikutnya media tanam yang dipilih dapat mulai diisikan ke dalam bak-bak tanam. Arang kayu dapat dikombinasikan dengan cacahan akar pakis sebagai media tanam. Bibit tanaman yang sudah ada dapat mulai dipindahkan ke dalam bak tanam.
Sebagian orang menyemai bibit dalam wadah-wadah kecil dari gelas plastik yang dilubangi. Tanaman beserta potnya sekalian kemudian langsung sekalian diletakkan saja ke dalam bak tanam. Media tanam kemudian ditambahkan disekelilingnya. Dengan cara ini tanaman dapat langsung hidup tanpa perlu banyak beradaptasi.
Model akuaponik sistem aliran atas yang lain yang dapat diterapkan sebagaimana gambar tampak atas di atas. Prinsipnya sama dengan model pertama, hanya saja dari pompa air (2) air akan masuk dulu ke dalam bak penampung (1). Dari bak penampung ini barulah air dialirkan ke pipa yang dihubungkan dari kedua sisi samping bak (5). Bak penampung selain sebagai pembagi aliran air, filter juga sekaligus dapat difungsikan untuk mengurangi debit aliran pompa jika terlalu besar, dengan cara dibuatkan lubang saluran pada tinggi tertentu dari bak ke dalam kolam.
Kelemahan dari model aliran atas ini terutama aliran siram air terkadang tidak cukup rata menyiram seluruh media tanam yang ada pada bak.
Selain aliran dari atas, ada pula model akuaponik dengan sistem aliran dari bawah. Pada model ini air dialirkan secara kontinu dari bawah pada bak-bak tanam melalui pipa-pipa. Umumnya sistem pasang surut yang gagal atau sifon yang tidak bekerja membuatnya sistem pasang-surut ini menjadi sistem aliran bawah yang kontinu.