Kolam lele termasuk kolam tembok, terpal atau drum plastik seringkali mengeluarkan bau busuk yang menyengat hidung. Perawatan air kolam yang kurang memadai menjadi pemicu utamanya. Jika kolam berada di area pemukiman yang padat penduduk tentu cukup mengganggu dan menimbulkan rasa kurang enak pada tetangga. Untuk minimal mengurangi bau pada kolam lele, beberapa kiat berikut yang dapat dilakukan secara mandiri atau penggabungan perlu dilakukan. Prinsipnya adalah meminimalkan faktor penyebab bau atau menangkalnya. Bau air kolam dapat berkurang, dan ikan terjaga kesehatannya.
Pakan Secukupnya Saja
Dalam memberi pakan lele hendaknya secukupnya saja, tidak perlu berlebihan. Beberapa praktisi bahkan menyarankan perkiraan pakan membuat seekorĀ ikan dalam kondisi 80% kenyang. Selain untuk menjaga nafsu makan ikan pada periode pemberian pakan berikutnya, juga agar pakan tidak bersisa yang menjadi salah satu faktor penyebab bau busuk.
Angkat Ikan yang Mati
Ikan-ikan yang mati terapung di air kolam baik segera diangkat atau dibuang. Bangkai ikan menjadi sumber bau yang cukup signifikan sekaligus indikator air kolam berada dalam level kurang sehat.
Rebus pakan Mentah
Bagi yang menerapkan pakan tambahan mentah pada ikan lele, baiknya direbus dulu. Terutama untuk volume pakan yang banyak. Sisa pakan mentah potensial untuk menimbulkan bau busuk. Sesuaikan jumlah pakan dengan jumlah ikan di kolam.
Gunakan Probiotik
Penggunaan probiotik pada kolam ikan, sangat membantu mengurangi bau busuk. Mikroorganisme yang terkandung di dalamnya mampu menguraikan sisa pakan, kotoran ikan dan bahan-bahan organik di kolam hingga mengurangi bau busuk. Probiotik mudah didapat di toko ternak dengan berbagai merk, semisal EM4 perikanan, Figros dan lain-lain. Anda dapat memilih cairan probiotik yang sekaligus mengandung tambahan suplemen untuk kesehatan ikan.
Pergantian Air Berkala
Meskipun ikan lele dapat tumbuh hingga panen tanpa pergantian air sekalipun, penambahan volume air tetap perlu dilakukan untuk mengganti turunnya volume air. Bagi yang konsen dengan bau air dapat melakukan pergantian air 20% hingga 50% dari volume air kolam secara berkala atau 60% hingga 80% jika bau kolam terlalu parah. Volume penggantian air dapat dilakukan sesuai tingkatan bau kolam ikan.
Pensifonan (siphon)
Penggunaan sifon dimaksudkan untuk membuang kotoran atau endapan pada di dasar kolam. Sifon dapat diletakkan di dasar kolam dengan kontruksi khusus sehingga kotoran mudah tersedot keluar saat lubang buang dibuka. Penyedotan kotoran dengan selang air tanpa listrik juga dapat dilakukan, atau selang dapat dihubungkan dengan pompa air listrik. Setelah langkah penyedotan, volume air kembali ditambahkan sejumlah air yang ikut terbuang keluar dari kolam.
Filter Air
Meskipun penerapan filter air pada kolam ikan lele jarang dilakukan, metode penyaringan air dapat dilakukan untuk mengurangi bahan organik yang mengendap di dasar kolam dan bau yang ditimbulkan. Air kolam dipompa ke sebuah instalasi filter air untuk kemudian dialirkan kembali ke dalam kolam. Penggunaan filter air ini selain membuat air lebih bersih juga mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam air atau DO (dissolved oxygen). Air yang digerakkan atau dialirkan juga lebih mudah melepas kadar amoniak ke udara dibandingkan air yang diam. Filter untuk kolam lele umumnya digunakan pada kolam dengan padat tebar yang cukup tinggi.
Kucuran Air
Kucuran air yang diambil dari luar kolam maupun dari dalam kolam dapat mempercepat proses pelepasan kandungan amoniak dari air kolam. Untuk menciptakan kucuran air dari dalam kolam dapat digunakan pompa air atau pompa akuarium.
Material Koloid
Penambahan material yang bersifat koloid ke dalam kolam seperti genting tanah liat, batu-bata, batu zeolit, hingga pipa bus (buis) beton dapat diterapkan. Selain memiliki kemampuan penyerapan, material di atas dapat menjadi rumah bagi bakteri atau mikroorganisme pengurai di dalam kolam. Kendalanya, bahan-bahan di atas dapat menyulitkan saat pemanenan ikan.
Akuaponik
Sistem akuaponik atau penggabungan hidroponik dengan kolam ikan dapat mengurangi bau busuk pada kolam. Apalagi jika diterapkan sejak awal masa pemeliharaan ikan di kolam. Air yang banyak mengandung sisa-sisa bahan organik dialirkan ke instalasi akuaponik untuk dijadikan nutrisi tanaman. Air mengalami penyaringan oleh filter, media, sekaligus akar tanaman sehingga menjadi lebih bersih dibanding kolam tanpa instalasi akuaponik.
Terlepas dari kolam berbau atau tidak, penggunaan air untuk pengairan kolam ikan yang hemat dan tidak berlebihan tentu diharapkan dan bijak bagi lingkungan.
Cek PH Air dengan mudah menggunakan ALAT UKUR PH METER AIR DIGITAL:
1. TDS Meter Murah,
2. TDS Meter & EC Murah,
3. pH Controller CT-6659 Murah,
4. pH Buffer Powder termurah,
5. pH meter ph-009i termurah se-indonesia,
6. pH meter air ATC 2011 termurah se-indonesia,
7. pH kertas lakmus murah,
8. pH Test Kit Murah,
9. pH Meter CT-6022 Murah,
10. Elektrolizer Murah,
11. TDS Meter CT-3061 Murah,
12.ORP Meter CT-8022 Murah,
Kami juga melayani pembelian secara Partai/Reseller/Dropship.
Info lengkap kunjungi http://www.phmetermurah.com
Jl Slamet Riyadi Bima 4 Probolinggo
082140385757 / 085859070800
http://bagusaquaticfarm.com/ Pembenih ikan air tawar terbesar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami melayani pembelian eceran maupun partai dan siap kirim sampai lokasi. Kami memiliki karyawan professional dan produk kami dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.