daunijo.com- Cara pemijahan / mengawinkan ikan gabus secara alami di kolam terpal. Benih ikan gabus (Channa striata) sebenarnya dapat diambil dari alam saat ikan-ikan gabus melakukan pemijahan. Setelah telur menetas hingga beberapa hari kemudian anak-anak ikan gabus saling bergerombol dalam kelompok-kelompok besar sehingga mudah untuk ditangkap. Dengan alasan keterbatasan jumlah dan konservasi lingkungan, ada baiknya cara ini tidak dilakukan lagi. Sebagai gantinya, benih ikan gabus dapat diperoleh dari hasil pemijahan sendiri di kolam-kolam buatan. Pemijahan ikan gabus dapat dilakukan di banyak jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam tembok semen, kolam bus beton hingga kolam plastik atau kolam terpal.
Berikut ini sedikit catatan pemijahan ikan gabus yang dilakukan di kolam terpal admin. Pemijahan yang dilakukan bersifat alami tanpa penggunaan hormon untuk mempercepat proses pematangan gonad dan pemijahan. Dua kolam dengan ukuran berbeda digunakan untuk memijahkan ikan gabus. Kolam pertama berbentuk persegi berukuran 1,25 m x 1,25 m dengan ketinggian air maksimal bisa mencapai 70 cm dan kolam kedua berukuran lebih memanjang dengan ketinggian air maksimal 45 cm.
Cara yang digunakan untuk memijahkan ikan gabus di dua kolam terpal ini tidak jauh berbeda yaitu dengan metode pengaturan atau manipulasi ketinggian air kolam. Pemijahan sendiri berlangsung di akhir musim hujan dengan intensitas turun hujan yang mulai jarang.
1. Kolam terpal disiapkan dan dibersihkan secukupnya kemudian diisi dengan air bersih. Kolam pertama diisi dengan air ketinggian 40 cm dan kolam kedua dengan ketinggian air 25 cm.
2. Media untuk sarang ikan gabus disiapkan. Eceng gondok atau kangkung sawah dimasukkan untuk menutup permukaan kolam. Kolam pertama sekitar 50% permukaan, kolam kedua 75%.
3. Induk jantan dan betina ikan gabus dimasukkan ke dalam kolam masing-masing satu pasang saja. Induk jantan dan betina dipilih dengan ukuran tidak terlalu jauh berbeda panjangnya.
4. Selama proses induk ikan tetap diberi pakan berupa pelet.
5. Seminggu setelah dimasukkan air kolam dikuras dan ditambahkan air dengan ketinggian lebih dari sebelumnya.
Pada kolam pertama seminggu setelah induk dimasukkan belum terjadi pemijahan. Baru setelah air diganti dengan yang baru, dua hari kemudian terlihat butiran-butiran telur ikan gabus yang mengapung di permukaan air. Tidak seperti telur ikan lele yang banyak menempel pada bahan-bahan untuk peletakan telur, pada ikan gabus telur banyak mengapung di permukaan air. Sebagian telur kemudian menetas dalam waktu sehari semalam atau lebih. Telur yang menetas berwarna kuning kecoklatan dan bening. Telur-telur yang tidak menetas ditandai dengan warnanya yang putih dan segera ditumbuhi oleh jamur.
Pada kolam kedua terjadi hal yang sama. Seminggu pertama belum terjadi proses pemijahan. Seperti kolam yang pertama, pemijahan terjadi setelah pergantian air baru dan level air dinaikkan dari 25 cm menjadi 40 cm. Jumlah benih ikan gabus dari pemijahan yang pertama ini tidak terlalu banyak. Sekitar 1000 ekor saja.
Beberapa hari setelah menetas, benih ikan gabus dipindahkan ke kolam pendederan agar lebih mudah dalam perawatan dan pengontrolan.
Setelah pemijahan pertama, kedua induk dibiarkan tetap dalam satu kolam. Pakan pelet diberikan satu kali setiap malam.
Dalam waktu kurang dari satu bulan, terjadi lagi pemijahan di kolam kedua. Kali ini jumlah anak ikan gabus yang dihasilkan lebih sedikit lagi, sekitar 700 ekor saja. Satu bulan kemudian terjadi lagi pemijahan yang ketiga pada induk yang sama. Kali ini jumlah telur semakin sedikit, dengan hasil benih tidak sampai hitungan jari. Praktis dalam waktu 3 bulan berturut-turut terjadi 3 kali pemijahan ikan gabus pada pasangan induk yang sama dengan jumlah telur yang makin menurun. Interval tiap waktu pemijahan kurang lebih satu bulan. Bisa jadi seperti inilah yang dinamakan partial spawning pada ikan gabus.
Sebagai catatan, tidak serta merta dalam beberapa minggu semua pasangan induk ikan gabus yang dikawinkan dapat memijah. Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab diantaranya:
- Keliru memilih pasangan indukan mungkin jantan semua atau betina semua.
- Induk jantan – betina yang dipilih tidak sedang matang gonad seperti tidak memiliki persediaan telur matang pada induk betina.
- Lokasi kolam kurang tenang, terlalu ramai orang lalu-lalang.
Video pemijahan ikan gabus di kolam terpal dapat dilihat pada chanel berikut.
Menjadi lebih agresif
Sepasang induk ikan gabus setelah bertelur akan menjadi lebih agresif. Untuk kolam pemijahan berukuran kecil disarankan tidak lebih berisi sepasang induk saja agar ikan-ikan lain tidak menjadi korban keganasan induk gabus yang bertelur seperti yang pernah terjadi di kolam admin.
Permisi mas.. saya mau diskusi soal ternak ikan gabus nih. Saya pengen belajar budidaya ikan gabus.
Dr awal pemijahan tuh berarti kita masukan indukan kedalam kolam, setelah indukan bertelur telurnya kita pisah ya ke tmpt khusus? Dia nanti akan menetas sendiri atau gmn? Trimakasih
Silakan mas, sama2 baru belajar juga ini, baru sampai tahap pemijahan dan perawatan anakan blm sampai pembesaran.
Yang terakhir sy belajar memijahkan (sepasang induk saja di kolam) sy biarkan saja menetas di kolam induknya baru dipindah usia dua mingguan. Kl yang pertama kali dulu sy ambil telurnya trs dipindah ke bak2 plastik, sebagian hanya di ember2 dan menetas juga dgn sendiriny.
Untuk hormonal gmn mas? Saya ad gabus, uda gede, proporsional betina dan jantan, yg jd masalah, ginad blm matang, saya striping ga keluar telor, penanganan nya gmn mas, makasih mas boss
Untuk mempercepat matang gonad mgkn bisa pakai suntik ovaprim atau semacamnya, tp sy sendiri blm pernah mencoba. Kl striping induk tak keluar telur sy pernah juga mas, tp seminggu kemudian induk itu malah bertelur meski sedikit 1000 an saja anaknya.
Kalau indukan didapat dari memancing .apakah masih bisa terjadi pembuahan ..makasih mohon saranya
Bisa mas.., hanya saja kemungkinan mereka berasal dr induk yg sama cukup tinggi.
Maaf mas minta saran nya,klau ikan gabus hasil setruman bisa gak trjdi pembuahan ,trimakasih.
Bisa mas, cmn kalo ikan tangkapan kadang ada yang tahan hidup ada yang akhirnya mati. Kl tahan hidup biasa mau mijah jg mas, py sy itu jg hasil tangkapan kok mas.
Saya pemula mas,1 kolam diisi sepasang indukan atau gmna mas,soal air kita ganti brpa Minggu sx setelah trjdi peneluranas,makasih mas.
Utk induk sy biasa sepasang saja kl yakin jantan betina. Kl ragu kdg sy isi 3 atau 5 tergntung luas kolamny, cmn seringnya ada induk yg mati nanti.
Kl air biasa tdk diganti dulu biar plankton/ pakan alami di kolam itu tdk ikut terbuang sampai nanti anaknya diambil utk dipindah.
Mas kalo baru sehari menetas terus saya pisah kan dengan induk nya gmana mas ? Bagus atau tidak ? . Atau ada pengaruh lain?
Bisa saja mas, cuman takut banyak yang mati krn masih lembut banget. Kl tidak terburu2 kolam mau dipakai misalnya, bisa dipelihara dulu sama induknya, aman kok, malah dijagain sama induknya.
mimta jlsnya mas, maksud dari dua kolam itu terpisah masing2 atau hanya sekat, kalo cuma satu kolm kcil pa bs?
Kolamnya 2 mas kecil2, 1 m x 1m dah bisa mas utk sepasang
Mas klo drum kita isi sepasang indukan ikan gabus kira-kira terlalu sempit gk mas,
Terima kasih atas jawaban ny
Blm pernah coba mas,kl stok induk Di drum pernah 2 ekor tapi pada kelahi
Mau tanya ni mas,di kolam saya ada 3 ekor ikan gabus ukuran 1 kg 1 ekor,terus yg 2 ekor sekitar stngah kg Lbh,kolam saya ukuran 2×3 meter.
GK brpa lama sya beli ikan nya bertelur dan SDH menetas,skrng SDH berusia sekitar 1 bulan,apakah induk nya harus di pisah dr anakan nya..?
mohon di komen yah mas
Diambil induknya mas, ato anaknya yg dipindah. Kl tidak nanti induk mau nelur lg bisa pada dimakan anaknya