Di pekarangan rumah Mas Joko dipelihara berbagai macam unggas dengan sistem campur aduk tidak karu-karuan. Bayangkan saja, ada puluhan ayam kampung, beberapa ekor ayam ketawa, belasan ayam kalkun, bebek, menthok hingga tiktok dipelihara jadi satu. Itupun masih ada juga terlihat beberapa ekor ayam serama kecil dan ayam kate yang menyelip di antara kerumunan unggas. Masih ada lagi, beberapa ekor ayam bangkok dan ayam burma di kandang barter khusus. Namanya juga penggemar unggas, semua-semuanya pingin dipelihara.
Ada yang menarik dari beberapa pejantan masing-masing jenis ini, terutama pejantan ayam ketawa merah dan pejantan kalkun putih yang nampak selalu tidak akur macam musuh bebuyutan saja. Sejak lama saat melihat unggas-unggas ini diberi pakan di pekarangan sering terlihat ayam ketawa ini sering dikejar-kejar oleh ayam kalkun. Kedua pejantan unggas beda jenis ini memang sering nampak beradu otot alias berkelahi dan selalu berakhir dengan kekalahan si ayam ketawa yang jauh lebih kecil dan berlanjut dengan acara kejar-kejaran, ayam ketawa dikejar ayam kalkun. Karena kecil dan lincah ayam ketawa ini akhirnya selalu berhasil lolos dari sergapan si jantan putih.
Nampaknya situasi saat ini sedang berbalik. Sepertinya keberuntungan sedang berpihak pada ayam ketawa sehingga sore ini terlihat pemandangan berbeda yang lain dari biasanya.
Sore ini giliran ayam kalkun yang lari terbirit-birit dikejar oleh ayam ketawa. Yah nampaknya kali ini giliran si ayam kalkun putih yang mengalami kekalahan setelah bertarung dengan sengit akhirnya harus mengakui keunggulan ayam ketawa. Jika ayam ketawa selalu dapat meloloskan diri saat dikejar oleh ayam kalkun, lain pula nasib ayam kalkun saat dikejar-kejar ayam ketawa.
Ukurannya yang besar dan berat sepintas terlihat tiga kali lebih besar dari ayam ketawa, membuatnya tidak bisa berlari kencang. Akhirnya menyerah juga di ujung kandang pasrah dihajar bertubi-tubi oleh si ayam ketawa tanpa bisa membalas lagi. Nampaknya si ayam ketawa benar-benar ingin membuktikan bahwa ukuran bukanlah segalanya hehe,…
Yah mungkin karena selalu menang si kalkun jarang berlatih dan menganggap remeh si ayam ketawa, sementara ayam ketawa selalu berlatih untuk bisa mengalahkan si kalkun. Akhirnya usaha si ketawa berhasil dengan kekalahan kalkun sore ini, macam petinju saja ya,…
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baiknya dipisahkan saja kedua ayam ini, memang resiko memiliki banyak pejantan dalam satu tempat, selalu ribut.
Leave a Reply