Praktek menumbuhkan bibit dengan setek ini dilakukan pada tanaman hasil silang nangka dan cempedak. Cara perkembangbiakan tanaman dengan setek jika bisa dilakukan tentu dapat memperbesar volume jumlah bibit yang dihasilkan. Dibandingkan cangkok atau sambung, cara setek ini lebih mudah, dan lebih cepat prosesnya untuk dilakukan. Juga persediaan batang atau cabang yang akan distek tentu lebih banyak tersedia dibandingkan ketersediaan cabang untuk cangkok atau untuk sambung. Sayangnya, tidak semua tanaman buah mudah tumbuh saat dilakukan proses bibit dengan setek ini.
Sisa Grafting
Seringkali orang salah melakukan pencarian dengan mengambil alih istilah stek untuk mengganti istilah sambung atau okulasi. Setek di sini yang dimaksud adalah pemotongan bagian tanaman dari batang, cabang atau ranting untuk kemudian ditancapkan ke dalam media tanam dengan harapan dapat tumbuh akar, jadi bukan satu proses sambung antar tanaman.
Calon batang atau cabang yang akan disetek ini dapat diambil dari sisa pemangkasan tajuk pohon, tunas air atau sisa proses penyambungan tanaman saja sehingga tidak banyak mengganggu perkembangan tanaman induknya. Umumnya calon batang stek ini diambil dari ranting yang sedang tidak aktif tumbuh atau dalam kondisi dorman. Pada praktek ini batang untuk setek diambil dari sisa sambung pucuk nangka-cempedak dengan tanaman nangka yang tumbuh dari biji yang sedang aktif pertumbuhan.
Alat dan Bahan
-Sisa batang sambung nangka
-Silet bersih dan tajam
-Kantong plastik transparan
-Pot lengkap dengan media tumbuh
-Tali jika perlu
-Zat pengatur tumbuh (ZPT) atau perangsang akar
Batang yang akan disetek umurnya cukup muda dan masih berwarna hijau. Setekan dipotong dari batang nangka yang masih berumur beberapa minggu. Untuk media dalam pot digunakan tanah yang lembab. Tanah lembab ini diperoleh dengan menyiram media tanah pada pot beberapa hari sebelumnya sehingga keadaannya lembab saja dan tidak terlalu basah dengan air.
-Batang yang akan disetek dipotong pucuknya dan disisakan 3 atau 4 daun saja. Daun-daun ini kemudian juga dipangkas semua menggunakan silet yang bersih dan tajam. Tangkai daun sengaja disisakan sedikit beberapa milli panjangnya sebagai indikator. Biasanya jika sisa tangkai ini terlepas atau jatuh sendiri pertanda setek akan hidup.
-Siapkan zat pengatur tumbuh dan tuang sedikit serbuknya di atas kertas atau piring. Ujung bawah batang yang akan disetek pada sisa luka potong dan sekitarnya kemudian dioleskan ke dalam serbuk ini.
-Batang setek kemudian ditancapkan ke dalam media tanah dan sedikit dipadatkan agar media dapat menempel dengan baik pada batang.
-Area setek kemudian ditutup dengan plastik. Jika kantong cukup besar dapat ditutup dan dibuat tali pada pot yang digunakan, di sini hanya di tindis sisa tepi plastik dengan batu kecil karena plastiknya tidak terlalu besar.
Hasil
Beberapa hari setelah tanam setek ini, batang tetap terlihat hijau dan segar. Bekas tangkai daun yang masih sedikit tersisa mulai tanggal sendirinya dengan mulus.
7 hari atau 1 minggu hari setelah penyetekan, tampak pergerakan tunas baru yang mulai mengintip keluar di sela-sela bekas ketiak daun. Diperkirakan setek ini akan dapat tumbuh dengan baik. Selama penyetekan tidak pernah dilakukan penyiraman karena telah kehujanan.
Kalo gak pake zat perangsang akar apakah masih bisa?
Belum dicoba mas, kayaknya agak susah
Wah saya baru tau kalau pohon nangka bisa di stek, jadi pingin nyobain hehe