daunijo.com- Bagi anda yang suka makan dengan lalapan, mungkin sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini, cepokak. Bentuk buahnya kecil-kecil berwarna hijau mirip dengan buah leunca yang juga banyak disajikan di rumah makan sebagai lalapan. Meskipun kalah populer dari leunca, cepokak cukup dikenal luas. Terbukti banyak nama-nama digunakan untuk tanaman ini di berbagai daerah seperti rimbang, takokak, dan juga terong pipit.
Cepokak biasa tumbuh liar di banyak tempat seperti di ladang, kebun atau di pinggiran hutan. Seperti tanaman cepokak satu ini, tumbuh liar di pinggiran jalan besar Solo-Jogja tanpa ada yang mengusik. Hingar-bingar lalu-lintas dan asap knalpot mesin kendaraan tidak menyurutkan si cepokak tetap hidup dan berbuah. Tidak ada pemupukan, penyiraman atau pemeliharaan namun tanaman ini tetap tumbuh besar dan mampu berbuah.
Termasuk Suku Terung-terungan
Tanaman cepokak termasuk suku terong-terongan dan berbentuk pohon perdu, dengan duri-duri kecil pada batangnya. Daunnya agak kasar penuh dengan bulu-bulu halus. Buahnya sedikit lebih kecil dari buah kersen dan berwarna hijau. Rasa buah cepokak sedikit getir, namun ada yang merasakan sedikit pahit. Kulit buah cepokak lebih tebal dibandingkan leunca. Butiran biji-biji berwarna putih berada di dalam buah cepokak.
Manfaat Cepokak dan Perkembangbiakan
Dalam keseharian buah cepokak bermanfaat sebagai lalapan, dan bahan pembuatan sayur. Cepokak dapat digunakan untuk pepes hingga sayur bothok.
Buah maupun daun cepokak dipercaya memiliki efek yang baik bagi kesehatan. Beberapa senyawa yang dilaporkan ada pada tanaman ini diantaranya alkaloid, tanin, saponin dan beberapa jenis vitamin. Selain itu buah cepokak terbuti dapat meningkatkan nafsu makan.
Namun telah diketahui secara luas kalau efek samping dari buah cepokak ini dapat menurunkan kesuburan kaum pria meskipun tidak permanen. Tidak perlu khawatir dengan efek ini, jika ingin subur lagi tinggal hentikan mengkonsumsi buah cepokak.
Tanaman Cepokak dapat dikembangkan dengan bijinya. Tanaman ini tumbuh liar di banyak tempat karena bijinya terbawa air atau terbawa binatang yang memakannya. Selain dari biji, cara penyetekan dapat diterapkan pada tanaman ini.
Bibit cepokak hasil setek, lebih cepat berbuah dibanding semai biji.
Nilai Ekonomis Cepokak
Meskipun tanaman ini jarang dibudidayakan, namun ternyata cepokak bisa memberikan keuntungan ekonomi yang lumayan. Sebuah media asal Medan melaporkan, bahwa seorang petani dengan ketelatenannya pernah sukses dengan memelihara tanaman ini hingga menghasilkan lima juta rupiah sebulan.
Untuk Sambung Pucuk Batang Bawah
Tanaman ini dikenal memiliki usia yang panjang dan memiliki perakaran yang lebih baik dibandingkan terong dan tomat yang masih satu suku. Tanaman cepokak juga dikenal tahan terhadap serangan hama. Dengan pertimbangan tersebut, tanaman cepokak bisa disambungkan dengan terung atau tomat sebagai batang bawahnya.
Dengan batangĀ bawah dari tanaman cepokak ini, tomat atau terung yang ditanam diharapkan memiliki masa produksi yang lebih panjang dengan perakaran yang kuat dan lebih tahan penyakit. Anda tertarik untuk mencobanya?
di sebelah mana ya…kbtln saya sedang nyari bibit cepokak…..
dekat pom bensin salakan mas, kartasuro ke selatan sebelum perempatan sanggung, cuman nampaknya hbs dibabat, tinggal tunas kecil saja kemarin
Untuk budidayanya alamat lengkap didaerah mana ya ? Saya lagi butuh buah rimbang ini