Tebar Bibit Budidaya Lele dalam Tong Drum

daunijo.com- Buletong cara tebar benih. Setelah selesai pembuatan tempat budidaya lele dalam tong atau drum aktifitas berikutnya adalah menebar bibit lele. Sebelum ditebarkan lebih dulu dipersiapkan air siap pakai untuk tempat hidup ikan lele. Jenis bibit lele dapat dipilih lele dumbo, sangkuriang maupun lele piton.

Persiapan Air dalam Tong
Persiapan air pada budidaya lele dalam tong pada prinsipnya sama dengan persiapan air pada kolam terpal. Tong lele diisi air setengah atau tiga perempat dari ketinggian dulu saja. Untuk menumbuhkan biota atau mikroorganisme air baik air diisikan dalam tong seminggu atau dua minggu sebelumnya. Lebih baik lagi jika diberikan rendaman pupuk kandang dalam karung.

Dosis Pupuk Kandang
Untuk mendapatkan hasil yang baik dapat dipilih menggunakan rendaman kotoran kambing yang telah kering. Dosisnya untuk air 1000 liter (1 m x 1 m x 1 m) diberi rendaman pupuk kandang sebanyak 1 kg saja. Untuk kolam ukuran 1 m x 1 m x 1 m dengan air hanya 50 cm tingginya, pupuk kandang tidak lebih dari 1/2 kg saja.

Jika tidak ditemukan kotoran kambing atau domba dapat diganti dengan kotoran ayam kampung. Kotoran ayam broiler, ayam petelur, pedaging atau burung puyuh tidak disarankan untuk digunakan.

Karena volume air terbatas, sesuaikan jumlah pupuk kandang yang direndam dalam tong. Drum dengan volume air 200 liter cukup diberi rendaman kotoran kambing kering tidak lebih dari 1/5 kg saja atau sekitar 200 gram.

Agar lebih cepat proses pematangan air, bisa dimasukkan cairan EM4 atau sejenisnya. Beberapa hari kemudian air akan berubah warna menjadi lebih gelap plus jentik nyamuk dan ikan siap ditebarkan.

Pada praktek ini, tidak dilakukan proses-proses di atas. Kebetulan ada kolam terpal yang tengah dipersiapkan untuk penebaran benih. Air diambil dari kolam terpal dan diisikan ke dalam tong.

Dari pengamatan beberapa kali tebar bibit lele, pemberian pupuk kandang yang berlebihan justru kurang bagus untuk bibit lele dan dapat mendatangkan penyakit. Jika dirasa pupuk kelebihan, kurangi volume air kolam beberapa bagian dan tambah dengan air yang baru.

 Penebaran Benih
Waktu penebaran benih dipilih pada sore hari. Banyak juga peternak yang memilih penebaran bibit lele di waktu pagi, saat matahari belum tinggi. Pada drum dengan ukuran 90 cm x 60 cm ini ditebar benih ikan lele sebanyak 200 ekor saja. Dari 200 ekor ini, jika hidup semua dan misalkan berat rata-rata dari 10 ekor ikan saat panen adalah satu kilogram, maka dapat diperoleh sekitar 20 kg ikan lele.

Ada dua buah drum dari plastik yang dijadikan tempat pemeliharaan ikan. Total sekitar 400 ekor bibit ditebar. Dari dua kolam drum ini rencananya nanti akan dilakukan langkah penyortiran ikan sehingga dapat mengurangi tingkat kepadatan yang tinggi. Ikan-ikan yang berukuran hampir sama akan dipindahkan jadi satu.

tebar-bibit-lele-dalam-tong

Wadah bibit lele dicelupkan dalam air perlahan-lahan. Jika terjadi perbedaan suhu yang tinggi antara air wadah dan air kolam, baiknya ember direndam dulu dalam air kolam beberapa saat agar terjadi penyesuaian suhu pelan-pelan. 200 ekor bibit lele dengan panjang sekitar 4 hingga 5 cm pun pelan-pelan mulai berpindah  ke tempat hidupnya yang baru.

Dari pengamatan sementara, tong yang diisi 200 ekor bibit lele ini masih kelihatan longgar. Tentu saja karena ukuran ikan yang masih kecil-kecil.

bibit-lele-satu-hari-dalam-drum

Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kematian pada bibit ikan. Diantaranya:

-Jarak tempuh
Bibit ikan yang didatangkan dari tempat yang dekat akan memiliki stamina yang lebih bagus dibandingkan bibit-bibit yang menempuh jarak terlalu panjang. Seringkali ikan belum ditebar sudah banyak yang mati. Bibit dari tempat yang jauh baiknya dikirim dengan persediaan tambahan oksigen.

-Wadah Bibit
Bibit yang ditempatkan dalam wadah sempit dalam kondisi berdesakan sering menimbulkan kematian bibit. Gunakan tempat yang layak saat pengangkutan bibit lele.

-Kesehatan bibit
Luka fisik akibat aktivitas pemindahan bibit lele dapat menyebabkan kematian. Selain itu terkadang bibit lele yang sedang dibenihkan terserang penyakit juga. Jika bibit dari rombongan ini yang terbeli, maka tingkat kematian akan tinggi. Pembenih lele yang baik tentunya tidak akan berani menjual bibit lele dari kolam yang terkena penyakit atau virus. Kenali penjual bibit anda dengan baik.

-Ukuran Bibit
Ukuran bibit seyogyanya menjadi bahan pertimbangan. Benih dengan ukuran yang lebih besar, biasanya memiliki tingkat kematian lebih rendah. Ukuran 6 hingga 7 cm akan ideal tentunya dengan harga yang relatif lebih mahal.

-Kualitas Air Kolam Drum

Kualitas air dalam kolam yang jelek dapat menyebabkan kematian bibit ikan. Sisa karat pada drum kaleng atau besi dan sisa-sisa bahan kimia pada drum plastik yang tidak dibersihkan dapat menjadi penyebab kematian bibit ikan yang dimasukkan.

Untuk sekedar hobi atau tambahan menu lauk di dapur, budidaya lele dalam tong dapat berjalan dengan baik. Untuk keperluan bisnis, kolam yang lebih luas nampaknya lebih cocok untuk dikembangkan.

Video contoh 100 benih  ternak ikan lele dalam drum dan data panennya.


18 Comments on Tebar Bibit Budidaya Lele dalam Tong Drum

  1. terima kasih telah menyajikan sesuatu yang terbaik, dan ini memberikan ide buat kita semua sebuah pelajaran agar kita selalu belajar dari seseorang meskipun orang itu tidak kita kenal, dan sukses selalu buat anda yang telah menginspirasi kita semua!

    http://www.domevanjava.com/

  2. Bagus sekali artikel agan,bisa buat pembelajaran dan bisa menambah ilmu dalam usaha ternak lele.terima kasih

  3. Untuk kotoran kambingnya tsb di ikut di rendam dalam air (1-2 minggu) dalam masa persiapan air dalam tong tsb atau bagaimana?

    Terimakasih infonya.

  4. Oh iya, saya mau tanya mas. Itu bibit ikan nya direndam dengan air yang sudah diendapkan sepekan dengan kotoran kambing nya ya ??

  5. Permisi gan mau nanya, budidaya ikan lele dalam drum plastik ini ada tahap penggantian air nya juga gak gan ??,

      • Numpang nanya bro
        Dalam tahap pergantian air, apakah perlu ada pemberian pupuk seperti langkah pertama kali/ nggk perlu???
        Terimakasih

        • Tidak perlu mas, air lama disisakan minimal 20% kemudian ditambah air yg baru, jadi bakteri yg sudah ada disitu tidak terbuang semua. Fungsi pupuk kemudian akan tergantikan oleh kotoran ikan dan mgkn sisa pakan.

    • Tergantung situasi aja gan biar hemat air, kl ikan gak semangat makan spt biasa ato air bau kali baru ganti gan, o ya 200 ekor hasilnya krg msksimal gan coba2 50-100 dulu aja

Leave a Reply to bagus Cancel reply

Your email address will not be published.


*