daunijo.com_ 2021 Kenyataan dasarnya adalah satu ikan jantan dapat memijah dengan satu ikan betina. Namun dalam prakteknya beberapa variasi jumlah induk jantan dan induk betina dapat diterapkan dengan berbagai alasan.
Di antaranya tingkat kematangan gonad indukan, potensi jumlah telur yang dihasilkan sehingga perbandingan indukan jantan betina dalam satu paket tidak selalu menggunakan 1 : 1.
Berikut ini beberapa kebiasaan dalam menentukan jumlah paket indukan beberapa jenis ikan budidaya. Kebiasaan ini tentunya bisa dilanggar atau berbeda dengan yang ditampilkan di sini toh kadang bisa juga ikan-ikan memijah di luar angka-angka ini.
(1) Ikan Gabus
Satu paket induk ikan gabus dalam satu kolam pemijahan umumnya menggunakan rasio jantan betina 1 : 1. Jadi ada dua indukan dalam satu kolam.
Jika jumlah indukan lebih dari dua ekor, apakah ikan tidak bisa memijah?
Jawabannya bisa. Ikan gabus ada yang bisa memijah dalam kawanan. Setidaknya di kolam daunijo, sempat terjadi pemijahan ikan gabus saat jumlah indukan 3 ekor, 5-6 ekor, dan pernah juga terjadi pemijahan di kolam dengan isi puluhan ekor ikan.
Beberapa praktisi menggunakan perbandingan lain untuk ikan gabus. Ada yang menggunakan perbandingan 1 : 2 atau 3 indukan dalam satu kolam. Dengan pertimbangan induk jantan akan memilih sendiri pasangannya saat memijah.
Saat pemijahan berlangsung, satu induk betina yang lain tidak terlibat dalam proses.
(2) Ikan Lele
Pada dasarnya ikan lele dapat memijah dengan baik saat perbandingan rasio jantan betina 1 : 1. Namun ada juga yang menggunakan sistem pemijahan secara massal di mana banyak indukan yang dilibatkan dalam satu kolam yang luas.
Untuk pemijahan massal pada ikan lele dapat digunakan perbandingan tetap 1 : 1. Misalkan untuk 4 paket dalam satu kolam yang cukup besar dapat dipilih 4 induk jantan dan 4 induk betina. Jumlah kakaban juga ditambah sesuai jumlah indukan yang akan dipijahkan.
(3) Ikan Gurami
Ikan gurami di kolam pemijahan sempit bisa dilakukan dengan menempatkan 1 jantan dengan 2 sampai 3 ikan betina. Umumnya di kolam pemijahan juga disediakan sarang buatan dan juga ijuk untuk bahan membuat sarang ikan gurami.
Untuk pemijahan massal, dapat dilakukan jika memiliki kolam yang luas. Misalkan untuk 3 paket indukan, akan diperlukan 3 induk jantan dengan 6 sampai 9 induk gurami betina.
(4) Ikan Nila
Pada dasarnya sepasang ikan nila 1 jantan 1 betina dapat melakukan pemijahan dengan baik. Namun untuk menambah produksi benih, dapat dilakukan penambahan jumlah ikan betina sebanyak 2 sehingga perbandingan induk jantan betina menjadi 1 : 3.
Karakter ikan nila yang seringkali menggali lubang di dasar kolam saat persiapan pemijahan, membuat ikan nila kurang cocok dipijahkan di kolam terpal. Terpal dapat sobek-sobek hingga kolam menjadi bocor.
(5) Ikan Koi
Beberapa pembenih menggunakan perbandingan induk jantan yang lebih banyak dari induk betina. Seperti 2 : 1. Dua ekor induk jantan untuk satu ekor induk betina. Ikan koi termasuk ikan yang memiliki jumlah telur cukup banyak.
Selain jumlah induk jantan dan betina yang akan dipijahkan, corak atau warna dari indukan yang dipasangkan harus diperhitungkan pula untuk mendapatkan jenis atau corak warna pada anakan yang diinginkan.
Ikan-ikan yang berukuran kecil umumnya dapat memijah dalam kawanan. Beberapa jenis ikan hias berukuran kecil seperti ikan guppy, ikan moly, atau ikan balon, dapat memijah dalam kawanan ikan cukup padat. Namun begitu untuk mendapatkan warna dan jumlah anakan yang sesuai keinginan, sebaiknya memang pemijahan ikan-ikan ini dilakukan secara terpisah di tempat khusus.
Leave a Reply