Cara Perawatan Larva Ikan Gurame dari Telor

daunijo.com_ 2021 Berbeda dengan model perawatan telor ikan lele ataupun ikan gabus, telor ikan gurame memerlukan perawatan yang lebih khusus. Jika telor ikan lele maupun ikan gabus umumnya bisa ditetaskan langsung di kolam-kolam pemijahan, maka telor ikan gurame perlu diambil terlebih dahulu untuk kemudian dirawat di pada bak-bak penetasan.

Telur Gurame mulai menetas

Pengambilan Telor dari Sarang

Jika sudah ditemukan tanda-tanda ikan gurame telah memijah, segera saja dilakukan pengambilan telor ikan gurami dari dalam sarang. Pengambilan telor dilakukan dengan hati-hati dan teliti di mana telor-telor yang rusak harus dipisahkan dari telor-telor yang masih bagus.

Telor yang rusak atau tidak dibuahi dengan mudah dapat dibedakan dari warnanya. Telor yang masih bagus memiliki warna kuning jernih sementara telor yang rusak atau tidak dibuahi berwarna kuning – putih yang cukup mencolok. Biasanya telor-telor yang rusak ini juga memiliki ukuran lebih besar karena sedikit mengembang.

Wadah penetasan

Untuk menetaskan telor ikan gurame dapat disediakan bak-bak plastik, ember lebar ataupun akuarium. Tempatkan telor-telor ke dalam wadah berisi air yang sudah disediakan.

Air untuk menetaskan telor ikan gurame bisa diambil dari air sumur yang jernih yang telah diaerasi barang 2 atau 3 jam sebelumnya. Air dari sumur memiliki beberapa kelebihan. Selain jernih sehingga pengontrolan lebih mudah, air yang bersih lebih aman dari potensi bibit penyakit yang dapat menyerang larva yang akan menetas.

Untuk menjaga kestabilan suhu pemanas air dapat digunakan pada suhu sekitar 27-30 derajat.

Perawatan Harian

Telor-telor ikan gurame yang sedang ditetaskan perlu mendapatkan perawatan secara rutin. Setiap hari dilakukan pengambilan telor-telor yang rusak untuk dibuang. Telor yang rusak dapat memacu jeleknya kualitas air dan menyebabkan tumbuhnya jamur. Pengecekan telor yang rusak dapat dilakukan 1-2 kali dalam sehari.

Selain pengecekan telor, perawatan yang tidak kalah penting adalah mengambil lapisan minyak yang menutupi permukaan air. Lapisan minyak ini berasal dari sisa aktivitas pemijahan maupun dari telor itu sendiri. Gunakan selembar kertas dengan cara dibaringkan di permukaan air agar lapisan minyak dapat menempel dan terangkat. Lakukan minimal 1 kali sehari terutama di awal-awal hari penetasan telur.

Hari kedua atau ketiga setelah proses penetasan, biasanya alat gerak pada larva ikan gurame mulai terlihat jelas dan dapat mulai digunakan untuk bergerak. Telor yang bergerak-gerak memutar menandakan telor yang bagus dan bisa menetas dengan baik.

Pergantian Air

Sampai sekitar seminggu biasanya air media penetasan ikan gurame masih bagus. Jika ingin dilakukan pergantian air, gunakan air yang sudah diaerasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam bak penetasan.

Pemberian Pakan

Benih ikan gurame yang baru menetas belum perlu diberikan pakan. Cadangan makanan yang ada dalam telor ikan gurame mampu menyuplai kebutuhan larva hingga sekitar usia 10 hari.

Pakan untuk larva ikan gurame setelah usia 10 ke atas dapat diberikan cacing sutra,

Pendederan

Setelah anakan ikan gurame mampu berenang dengan sempurna, barulah benih-benih ikan di dalam bak-bak penetasan dapat dipindahkan ke kolam-kolam pendederan. Usahakan kolam disiapkan 1-2 minggu sebelum larva dipindah ke kolam sehingga pakan alami untuk ikan tersedia sebelum ikan benar-benar mampu mengonsumsi cacing sutra..

Umumnya setelah usia 17 – 18 hari atau lebih benih ikan baru mulai merespon cacing sutra halus yang diberikan.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*