Masa hari-hari awal dan minggu awal pemeliharaan lele yang baru menetas merupakan saat rawan kematian. Banyaknya faktor yang dapat memicu kematian pada benih lele yang masih berbentuk larva ini membuat peternak kadang tidak tahu pasti faktor mana yang menjadi penyebabnya. Kematian benih lele ini dapat berlangsung bertahap sedikit demi sedikit, ataupun kematian bibit dapat berlangsung secara massal nyaris bersamaan.
Umumnya usia di bawah satu minggu lebih rawan kematian, namun tidak menutup kemungkinan kematian juga menimpa anakan yang sudah di atas usia satu atau dua minggu. Berikut ini beberapa penyebab praktis kematian pada benih ikan lele dalam tahap pemeliharaan hingga siap menjadi bibit yang siap ditebar di kolam-kolam.
- Suhu yang tidak teratur pada air kolam dan lingkungannya, terlalu panas atau terlalu dingin
- Kualitas air yang digunakan untuk perawatan anak ikan lele jelek
- Kekurangan pakan
- Kelebihan pakan
- Pakan yang mengandung penyakit
- Kanibalisme sesama benih ikan
- Populasi yang terlalu sesak, atau kolam pendederan yang terlalu kecil
- Pembusukan pada sisa pakan
- Kekurangan oksigen
- Serangan penyakit, entah disebabkan oleh jamur, bakteri ataupun virus
- Kualitas induk yang digunakan
- Predator
Selain faktor di atas, meskipun tidak signifikan faktor luka mekanik seperti terjepit saringan, luka jaring dan luka saat grading dapat menjadi sebab-sebab kematian bibit ikan.
Beberapa saran dari para peternak berpengalaman untuk meminimalkan tingkat kematian pada lele setelah penetasan di antaranya:
- Pergantian air secara berkala
- Mengalirkan air di kolam pendederan
- Pemberian buah mengkudu
- Meminimalkan perubahan suhu dengan kolam indoor
- Pemasangan pemanas air untuk mengatasi dinginnya air kolam
- Pemasangan Paranet atau plastik untuk mengatasi sengatan matahari
- Pemberian pakan yang teratur dan jumlah yang secukupnya
- Pakan alami hidup untuk larva lele
- Pakan cacing sutra, kutu air cuci benar hingga bersih
- Penambahan probiotik dan pemberian vitamin pada pakan
- Penggunaan kolam pemeliharaan dengan ukuran yang lebih luas
- Menjaga kolam pembenihan dari kemungkinan adanya predator
Satu hal lagi yang jarang diperhatikan sebagai penyebab faktor kematian benih lele yaitu jentik nyamuk. Jentik nyamuk yang sering dijadikan pakan alami benih lele justru dapat berbalik menjadi pemangsa atau penyebab kematian ikan lele. Jentik nyamuk dalam stadium dewasa berukuran cukup besar dan mampu memangsa benih lele di bawah usia satu minggu. Selain larva lele yang berukuran lebih kecil, jentik nyamuk ini mampu menggigit benih ikan lele yang berukuran sama atau sedikit lebih besar. Lele yang telah luka tergigit nyamuk meskipun dapat melepaskan diri kemungkinan besar akan mati pada akhirnya. Jentik nyamuk ternyata makan benih lele.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menyebabkan kematian pada ikan anak ikan lele yang sedang dibesarkan, diharapkan upaya pencegahan dapat dioptimalkan sehingga persentase hidup bibit lele yang dihasilkan dapat lebih meningkat.
Leave a Reply