Jika anda sering bepergian melewati kota Boyolali melalui baik dari jalur Solo Semarang maupun dari jalur alternatif Klaten-Boyolali, tentu sudah tidak asing dengan pemandangan deretan kios-kios lapak pepaya. Sebelum memasuki kota di sekitaran daerah Mojosongo atau Teras di kiri kanan jalan mulai banyak ditemukan. Meskipun kiosnya nampak kecil-kecil dan seperti dibangun ala kadarnya saja, namun jangan heran dengan banyaknya pepaya yang dijajakan, bertumpuk-tumpuk. Boyolali memang terkenal sebagai salah satu sentra produsen buah pepaya di Jawa Tengah.
Di daerah Boyolali dan daerah-daerah Solo sekitarnya, buah pepaya dikenal dengan nama sebutan buah kates. Buah pepaya yang dijajakan di Boyolali kebanyakan berjenis pepaya Thailand ataupun California. Tergantung selera untuk menyatakan mana yang lebih enak diantara dua jenis pepaya yang populer ini. Yang jelas dua-duanya manis, segar dan tentunya baik bagi kesehatan.
Mampir di salah satu kios, anda tidak usah bingung-bingung pilih mana pepaya yang manis. Penjualnya tidak segan-segan langsung membelah salah satu buah pepaya untuk anda coba rasakan. Manis dan tidak terlalu lembek, dengan tekstur sedikit kenyal.
Pepaya alias kates Boyolali
Harganyapun cukup murah, untuk satu buah pepaya ukuran besar, tidak sampai sepuluh ribu rupiah. Pernah di kota lain, di luar jawa saking penginnya makan buah pepaya, terbeli juga dengan harga duapuluh lima ribu rupiah dengan ukuran yang nyaris sama namun rasa jauh berbeda.
Selain menjajakan buah pepaya, di kios-kios pinggir jalan itu anda bisa membeli bibit-bibit pohon pepaya dengan harga cukup murah. Anda juga dapat menyaksikan secara langsung bagaimana cara pembibitan pepaya dari para petani.
Salah satu pembibitan dan penjual bibit pepaya.
Bibit-bibit pepaya disemai dalam polibag kecil dengan memiliki tinggi kurang lebih sudah 10 centi, siap untuk ditanam di kebun atau pekarangan. Sebagian lagi ditata dengan rapi dalam rak-rak papan untuk kemudahan membawa dalam jumlah banyak.
Sambil melepas lelah anda juga dapat menyaksikan secara langsung kebun-kebun pepaya yang banyak terletak di tepi jalan. Kebanyakan pepaya di sana batang pohonnya kecil-kecil, pendek-pendek dan berbuah lebat, mungkin karena jenisnya atau mungkin ada perlakuan perawatan yang khusus.
Kebun kates banyak terlihat di tepi jalan.
Terlihat gundukan-gundukan pupuk kandang disekitar pohon-pohon pepaya yang sedang berbuah, nampaknya pemiliknya sedang mengerjakan pemupukan. Kemungkinan pupuk kandangnya berasal dari kotoran sapi, karena daerah ini juga terkenal sebagai sentra penghasil susu sapi di Indonesia. Pepaya-pepaya di sana ditanam rapi dalam bedeng-bedeng yang dibuat agak tinggi dan memanjang.
Area sekitar pohon yang ditanam di kebun nampak bersih dan terawat. Sayangnya tidak ada pemilik yang bisa dijumpai di kebun itu, jika ada pemiliknya, tentunya bisa sekalian belajar teknik-teknik bertanam pepaya yang baik.
Leave a Reply