Bagi anda penggemar buah pepaya dan tidak memiliki pekarangan yang cukup luas cobalah bertanam pepaya di dalam pot. Selain kelengkeng, jambu, sawo dan mangga bertanam pepaya dalam pot sudah banyak yang membuktikan bisa berbuah.
Persiapan Media Tanam
Untuk wadah media tanam sistem non hidroponik, siapkan pot dengan ukuran besar. Bisa dipilih pot dengan diameter sekitar 40 cm. Jika tersedia drum bekas atau ember besar bekaspun jadilah pot untuk tanaman pepaya. Pastikan bagian bawah pot cukup memiliki lubang pembuangan air. Pot pabrikan biasanya membuat lubang yang tidak terlalu banyak, caranya bisa ditambah sendiri lubangnya karena peresapan air yang tidak bagus akan membuat tanaman busuk.
Media tanam bisa dibuat dari campuran tanah pekarangan dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Pastikan pupuk kandang yang digunakan sudah cukup tua umurnya, karena pupuk kandang yang masih baru justru akan membuat bibit tanaman anda mati.
Kita bisa menambahkan sekam bakar atau sekam mentah jika tersedia, untuk mendapatkan drainase yang lebih baik.
Persiapan Bibit dan Penanaman
Untuk bibit pepaya disarankan pepaya jenis california. Kita bisa membeli di supermarket atau di toko buah dan menyemai bijinya terlebih dahulu. Selain tanaman tidak terlalu besar dan tinggi, pepaya ini memiliki rasa yang manis dan banyak disukai orang. Setelah bibit siap tanam, masukkan campuran media tanam ke dalam pot, jangan lupa bagian bawah diisi dengan pecahan genting atau batu kerikil agar lubang pengeluaran air tetap terjaga. Bisa juga dengan pecahan arang dapur atau malahan steroform yang di potong kecil-kecil. Bibit siap ditanam.
Usia tanam 3 bulan dengan tinggi sekitar 125 cm, tanaman pepaya ini mulai belajar berbunga. Biasanya bunga pertama pepaya tidak jadi buah, baru bunga-bunga berikutnya yang menjadi buah.
Selain buahnya, daun pepaya muda yang masih berwarna hijau terang bagi yang suka dapat dimanfaatkan jadi lalapan, seperti daun mangga muda atau daun kemangi. Rasanya yang tidak terlalu pahit akan tersamarkan bila dimakan dengan ikan atau sambal cabai.
Meskipun hasilnya jauh dari yang diharapkan minimal dapat memberikan gambaran tentang tanaman pepaya yang dapat berbuah di dalam pot. Pohon pepaya yang ditanam dalam pot ini sempat layu akibat kesalahan pemupukan. Waktu itu diberikan pupuk kandang yang ternyata belum matang sempurna, sehingga daun pepaya malah menguning dan kemudian layu. Setelah diambil kembali pupuk kandang yang masih panas tadi, dan diganti dengan tanah hitam, pohon pepaya mulai bisa pulih meskipun tidak bisa memberikan hasil yang optimal.
Oya, dalam perawatan pepaya dalam pot ini tidak pernah diberikan pupuk pabrikan seperti NPK, jadi hanya mengandalkan bahan organik saja.
7 Bulan Lebih
Perlu waktu 7 bulan lebih, hingga pepaya yang pertama matang dipetik. Lama juga ya. Lumayan manis meskipun ukurannya kecil.
Kok Jelek Ya?
Beberapa catatan yang mungkin menjadi penyebab tidak optimalnya hasil tanam pepaya dalam pot di atas.
– Panas matahari yang kurang. Memang agak susah bertanam di sekitar rumah yang dekat bangunan. Panas matahari kadang hanya dapat 50% saja atau bahkan kurang. Pot yang tergolong besar menjadikannya kurang portabel untuk dipindah-pindah mencari panas matahari.
-Jenis bibit pepaya. Bibit pepaya di atas bukan berjenis pepaya yang biasa berpohon kecil dan berbuah pendek. Disarankan menggunakan bibit pepaya jenis california atau calina saja, lebih pendek dan kecil cocok di dalam pot.
-Pemupukan yang salah. Gunakan pupuk atau kompos yang sudah jadi sempurna, hingga pertumbuhan tanaman tidak justru terhambat. Untuk pertumbuhan lebih optimal bisa dicoba tambahan pupuk buatan pabrik.
Lain kali boleh dicoba lagi, mungkin dengan mencoba metode cangkok dapat hasil yang lebih baik lagi.
Leave a Reply