Selain ember atau pot tunggal untuk akuaponik, beberapa ember bekas dapat dirangkai menjadi satu. Rangkaian ini diakhiri dengan sebuah siphon yang digunakan secara bersama-sama untuk beberapa ember tanam sekaligus. Instalasi akuaponik berikut ini dibuat dari 5 buah ember bekas cat berukuran 5 kg yang dihubungkan secara serial.
Desain
5 buah ember dirangkai seri dalam garis lurus. Dinding ember dilubangi lingkaran seukuran sok drat yang digunakan untuk menyambung ember. Sok kemudian dihubungkan dengan potongan pipa pralon untuk saling menghubungkan ember yang ada.
Alat dan Bahan
-5 buah ember bekas cat 5 kg
-8 buah sok drat luar
-8 buah sok drat dalam
-potongan pipa pralon 3/4 untuk penghubung antar ember
-guntingan ban dalam
Agar sambungan pipa dengan ember tidak rembes air, bisa digunakan guntingan karet ban sebagai pelapisnya. Sambungan antar pipa juga ember tidaklah perlu dilem agar mudah dalam perawatan dan perbaikan. Cukup dikuatkan saja agar air tidak rembes.
Dari 5 buah ember bekas yang digunakan, ember 1 hingga ember 4 digunakan untuk tempat tanaman dengan medianya. Ember terakhir, yaitu ember ke-5 khusus digunakan untuk ember penguras air yang dilengkapi dengan sebuah siphon di dalamnya. Masukan air dari kolam disalurkan dengan pipa menuju ember pertama.
Siapkan Siphon
Siphon dipasang pada ember terakhir, yaitu ember ke-5. Untuk susunan yang lebih panjang, baiknya dibuat lebih dari satu buah siphon. Jika hanya satu siphon untuk susunan yang panjang yang terjadi adalah, level surut yang terlalu jauh berbeda antara ember pertama dan terakhir. Semakin dekat dengan sumber masukan air, ketinggian air saat surut masih cukup tinggi meskipun air telah berhenti dari keadaan surut.
Di sini siphon dibuat dari pipa dan aksesorisnya lengkap dengan sebuah belalai untuk mempermudah proses terjadinya pasang naik.
Ember ini karena ukuran yang kecil tidak diisi media tanam hanya khusus untuk tempat siphon saja. Saringan tidak digunakan pada bagian ini.
Cara Kerja
-Air dari kolam dipompa menuju ember pertama dan dilanjutkan dengan pengisian media tanam.
-Ember pertama hingga ember ke-4 diisi dengan media tanam berupa kerikil dengan ukuran sedang. Ketinggian pengisian material ini sedikit di atas level air pasang.
-Selesai pengisian dilanjutkan dengan penyetelan laju aliran agar siphon dapat mengalami proses pasang surut yang terus menerus. Caranya atur kecepatan atau debit air yang masuk ke dalam instalasi dan periksa kecepatan terbaik hingga siphon dapat mengalami pasang surut dengan lancar. Jika diperlukan dapat dipasang kran air untuk mengatur besar kecil debit air.
Instalasi ember serial pasang surut siap digunakan untuk bertanam. Instalasi siphon yang dipasang pada rangkaian ini memerlukan waktu untuk pasang naik sekitar 1 menit 45 detik untuk proses pengisian air hingga level maksimum dan 1 menit 05 detik untuk proses surutnya. Jika siphon tidak macet, proses pasang surut terjadi terus menerus.
Instalasi akuaponik ini dapat diletakkan di bibir kolam jika terbuat dari tembok atau batako. Untuk kolam terpal, baik dibuatkan dudukan kayu yang kuat karena ember pot beserta media kerikil dan air di dalamnya cukup lumayan berat.
Tanam Tomat Pasang Surut
Setelah instalasi tersiapkan, proses bertanam akuaponik sistem pasang surut ini dapat mulai dilakukan. Media tanam berupa batu kerikil diisikan ke dalam ember hingga menyisakan 4 atau 5 cm ruang dari bibir ember. Bibit tomat yang telah disiapkan sebelumnya diambil dari persemaian. Di sini diikutkan sebagian media semainya yang berupa tanah masih menempel di akarnya. Bibit kemudian diletakkan di tengah ember dan sekelilingnya ditimbun lagi dengan batu kerikil hingga hampir mencapai bibir ember.
Pompa air dihidupkan untuk dapat memulai proses pasang surut. Dari praktek yang dilakukan, tomat media kerikil ini dapat tumbuh dengan cukup subur dan dapat berbuah. Tanaman tomat yang dihasilkan dari model ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan tomat sejenis yang hanya ditanam di netpot gelas plastik sistem air mengalir dalam pipa.
Tambahan pupuk kompos atau bahan organik lain dapat ditambahkan untuk menambah kesuburan. Kendala yang sering dihadapi, selain hama tanaman juga saat musim hujan tanaman yang cukup tinggi dapat rebah dan patah. Untuk antisipasi, tanaman dapat dibuatkan rambatan tali ke atas atau dipasang bambu sebagai ajir penopang.
Leave a Reply