Tanaman kawista batu banyak dicari orang untuk bahan pembuatan tanaman bonsai. Tampilannya yang cantik meskipun tanpa pembentukan atau training khusus menjadi daya tarik tersendiri. Untuk perbanyakan tanaman kawista batu umumnya digunakan perkembangbiakan generatif dari semai biji. Seringkali biji susah diperoleh di lokasi anda, dan tanaman kawista yang ada dalam pot tak kunjung berbuah juga. Untuk alternatifnya perkembangbiakan vegetatif dari tanaman ini dapat coba dilakukan untuk menambah jumlah bakalan bonsai kawista batu yang ada di rumah.
Masuk ke Tanah
Letakkan pot tanaman yang berisi bakalan bonsai kawista hingga alas pot langsung menyentuh tanah. Jika pot yang digunakan memiliki kaki cukup tingggi, bisa dibuatkan lubang dulu untuk kaki-kaki hingga dasar pot dapat menyentuh tanah dengan baik. Aktivitas ini bertujuan agar akar tanaman kawista dapat menerobos keluar lubang pot dan berlanjut masuk ke dalam tanah.
Untuk itu pastikan pot yang digunakan memiliki lubang di bagian bawah dengan ukuran cukup, hingga akar yang masuk ke dalam tanah dapat tumbuh membesar nantinya. Kegiatan ini baik dilakukan saat musim hujan hingga proses dapat berlangsung lebih cepat. Jika hujan tidak turun, lakukan penyiraman tanaman dengan rutin.
Setek Akar
Akar-akar kawista yang mulai masuk ke tanah mudah terlihat dari perubahan penampilan tanaman. Tanaman akan terlihat jauh lebih subur dengan volume pertumbuhan daun dan ranting lebih besar dari biasanya. Saat itulah langkah berikutnya dapat dilakukan, pemotongan akar.
Angkat sedikit pot dari satu sisi, jungkitkan. Akan terasa berat karena akar telah kuat masuk ke dalam tanah. Potong akar-akar yang masuk ke dalam tanah ini. Sisa potongan akar yang masuk ke dalam tanah ini dijaga betul jangan sampai rusak atau tercabut dari dalam. Pot yang berisi tanaman kawista kemudian dipindahkan saja, digeser ke lokasi yang lain.
Sisa-sisa akar yang masih ada di dalam tanah kemudian dirawat dengan baik untuk mendapatkan tanaman-tanaman kawista yang baru. Penyiraman pada sisa akar ini perlu dilakukan dengan rutin. Tidak berapa lama, dari sisa akar ini akan muncul tunas-tunas bibit kawista muda. Tanaman ini telah menjadi individu yang baru karena telah terpisah dan tidak tergantung lagi dengan tanaman induknya.
Tanaman baru dengan pucuk muda ini sekilas mirip tanaman kemuning. Tiga atau empat tanaman baru dapat tumbuh dari sisa potongan akar yang dipelihara tadi.
Saat tanaman telah mulai tinggi dan banyak tumbuh daun, akar-akar baru akan bertambah banyak. Bibit tanaman kawista batu dapat dipindahkan ke dalam pot atau polibag untuk pemeliharaan lebih lanjut. Kini tanaman kawista anda telah bertambah menjadi 3 atau 4 tanaman baru tanpa harus menunggu menyemai dari biji.
Lebih Cepat
Induk dari tanaman kawista ini, dulu diperoleh dari persemaian biji. Dari pengamatan, bibit dari setek akar ini mampu tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan bibit dari semai biji. Tentunya karena jumlah serabut akar yang dimiliki lebih banyak dari bibit kecil tanaman hasil semai biji.
Video Hasil Cangkokan dan Cara Tanam Kawista Batu dari Tunas Akar.
Ada berapa macam kawista dan apakah tetap sama mempunyai buah dan maanfaat yang sama
ini yang biasa buat bonsai mas, jenis lain kurang paham
biasanya berapa lama mas proses diatas??
Utk waktu ga punya catatan mas
Tanaman kawista batu itu kayak gimana?
sy kl pindah tanam keluar tunas agak lama juga mas, kl blendok nih belum tau juga solusinya, ada kena juga di sini yg medianya agak kurang / pot tipis sih mas