Cara Mengawinkan Indukan Lele Dumbo secara Alami pada Kolam Terpal

Beberapa cara dapat ditempuh untuk melakukan proses pembibitan ikan lele. Mulai dari pemijahan secara alami, pemijahan semi alami ataupun pembenihan buatan dengan model suntik atau tambahan zat pemicu. Praktek pemijahan lele yang dilakukan ini menggunakan cara alami dimana dua ekor induk lele jantan betina dipasangkan dalam satu kolam agar terjadi perkawinan secara alami. Dua induk lele yang digunakan diambil dari sekelompok indukan lele di kolam yang memiliki bobot rata-rata 2,8 kg dengan panjang lebih dari setengah meter. Usia induk lebih dari cukup, 2 tahunan.

Pemilihan Induk Lele
Untuk dapat memilih induk lele yang benar-benar matang, kolam indukan dikuras airnya agar semua calon induk terlihat dengan lebih jelas. Dipilih satu ekor induk betina yang diperkirakan telah siap betul untuk dikawinkan. Induk lele betina yang telah siap mudah dilihat dari perutnya yang menggelembung besar. Perut yang besar ini dapat berisi ribuan atau puluhan ribu telur. Saat di lihat bagian lubang saluran telur induk betina ini warnanya telah memerah tua.

Dari beberapa induk jantan yang ditangkap untuk dijadikan indukan, memang ada perbedaan warna pada alat reproduksinya. Ada yang cenderung putih, ada juga yang sedikit kemerahan. Induk jantan dipilih yang memiliki alat reproduksi berwarna lebih merah dari yang lain dengan ukuran badan yang seimbang dengan induk betina. Perlu jaring yang cukup besar untuk dapat menangkap kedua indukan ini. Selain ukurannya yang cukup besar, gerakannya pun cukup kuat.

induk-lele-betina-matang-gonad
Induk lele betina siap memijah, perut super gendut.

Jam 4 Sore

Kolam terpal yang telah disiapkan telah terisi dengan air bersih dan jernih sejak siang hari. Air diambil dari tandon air yang dinaikkan dari sumur air tanah. Ketinggian air dibuat sekitar 30 cm saja, kontruksi kolam yang masih seadanya dikhawatirkan jebol jika terisi air terlalu penuh. Sore hari sekitar jam 4 sore kedua induk telah masuk ke dalam kolam.

kolam-untuk-mengawinkan-lele

Kedua induk lele yang berontak kuat saat di tangkap tidak banyak bergerak setelah masuk ke dalam kolam. Hanya duduk-duduk diam saja di bagian kolam nyaris tanpa gerakan.

Tutup kolam dari kawat strimin dipasang menutup  selurah permukaan kolam agar induk tidak melompat. Satu aliran air dari selang dengan debit kecil, dipasang di tengah kolam pada satu ketinggian sehingga terdengar suara gemericik dari jatuhnya air. Tujuannya untuk aerasi dan kenyamanan ikan. Perkiraan proses pemijahan malam atau menjelang pagi hari nanti.

Bertelur Juga

Pagi harinya sekitar jam 6, kolam pemijahan diperiksa. Kedua induk tampak berbaring berjauhan di sisi kolam yang saling berlawanan. Dengan posisi seperti itu awalnya diperkirakan tidak terjadi pembuahan. Namun setelah melihat induk betina yang tampak lebih langsing dengan perut yang menjadi lebih kecil, kemungkinan besar induk betina telah bertelur.

Setelah diamati dengan seksama, tampak bulatan-bulatan kecil warna kecoklatan banyak menempel pada paranet. Warnanya mirip dengan pil minyak ikan yang banyak dijual di apotik. Bulatan juga banyak bertebaran merata di lantai kolam hingga ke batu-bata penahan kakaban. Sebagian terletak sendiri-sendiri, sebagian saling menyatu bergerombol. Tentunya inilah telur ikan lele. Posisi paranet hitam yang digunakan untuk kakaban yang tadinya rapi terlihat acak-acakan tidak keruan. Batu-bata yang digunakan untuk menindih paranet ternyata tidak cukup kuat menahan gerakan ikan.

telur-ikan-lele-pemijahan
Kakaban kurang, telur berserak di lantai dan batu-bata

Setelah positif ikan telah bertelur, kedua induk segera ditangkap untuk dikembalikan ke kolam indukan. Jika praktek ini berhasil, telur-telur ini akan dapat menetas sendiri tanpa kehadiran induknya dan juga untuk meminimalkan kemungkinan telur dimakan oleh induknya. Apalagi kedua indukan ini 12 jam sebelum proses pemijahan dipuasakan,  tidak diberikan pakan agar tidak buang kotoran di kolam pemijahan.

Satu  aerator untuk menyediakan udara atau oksigen ke dalam airpun dipasang dengan maksud memperbesar kemungkinan telur menetas. Jikapun nantinya tidak berhasil menetas, minimal satu langkah untuk membuat indukan lele bertelur telah dapat dilakukan.

Menetas?

Menjelang siang, pada telur-telur ikan mulai terjadi perkembangan. Sebagian kecil telur terlihat mencolok dengan perubahan warna menjadi putih seperti warna beras sebagian besar yang lain tetap berwarna kecoklatan. Telur-telur berwarna putih ini kemungkinan tidak akan menetas karena tidak terbuahi secara baik.

Kurang dari 24 jam tepatnya jam 8 malam saat dilakukan pengecekan, sebagian telur telah mulai menetas. Nampak di dasar kolam terpal dan juga di permukan batu-bata gerakan larva ikan lele atau burayak yang baru menetas dari kumpulan telur yang berwarna kecoklatan. Geraknya mirip gerakan cacing sutra yang menggeliat ke kiri dan ke kanan, belum mampu berenang.

Ukurannya, tidak lebih besar dari ukuran jentik-jentik nyamuk dewasa. Jam 6 pagi hari berikutnya, sebagian larva ikan mulai berenang naik permukaan. Proses pemijahan induk lele hingga positif menetas telah berhasil dilakukan.

Penyebab Kegagalan

Ribuan larva bibit lele yang sehat dan dapat tumbuh baik ternyata masih jauh dari harapan. Hanya dalam hitungan beberapa jam saja, jam 2 siang, seluruh larva lele yang tadinya berwarna kecoklatan dan mulai aktif berenang, tidak bergerak lagi dan mati bertimbun di dasar kolam. Warnanya menjadi putih serasi dengan warna air kolam yang juga memutih.

ribuan-bibit-lele-mati
Telat membersihkan kolam penetasan

Tentu ada yang salah dalam praktek pemijahan ini. Dugaan sementara, akibat larva lele dalam jumlah  yang sangat banyak ini mengalami kekurangan oksigen atau keracunan. Efeknya kematian massal larva lele. Aliran air yang masuk ke kolam terlalu kecil tidak mampu memberikan aerasi dan pertukaran air yang cukup.

Praktek kedua pemijahan lele.

Sisa kotoran yang ada di kolam tidak mengalir keluar dengan baik. Kakaban yang belum sempat diangkat, juga patut dicurigai. Sisa telur yang tidak menetas  banyak berada di kakaban mulai membusuk sehingga kualitas air tidak bagus lagi buat anak lele ditandai dengan baunya yang busuk.


20 Comments on Cara Mengawinkan Indukan Lele Dumbo secara Alami pada Kolam Terpal

  1. mksih pakbos atas penjelasan pemijahan lele.smoga sukses slalu.. oh ya pakbos…mo nanya nih..bagaimana jika induk jantan 1,induk betina 2..,apakah bisa..?

  2. percobaannya seperti saya banget mas.
    untuk pemijahan pertama ikan lele yang jadi burayak hanya puluhan ekor saja selebihnya mati. di desember 2017 ini saya coba lagi dengan 1 jantan 2 betina. Smoga saja sukses.

    • Teoritis min 0,8 kg dah bisa mas, kl sy liat di bpk2 tu sktr 1-2 kg. Kl terlalu besar biasa dah ketuaan ktnya krg bagus

  3. Mau tnya ne bos cara merawat anak lele umur 2minggu gmn y bos, soalnya punyaku bnyak yg mati
    Sblumnya terima kasih ats pencerahannya

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*