Menanam Anting Putri untuk Penghias Rumah dan Bakal Bonsai

daunijo.com- Salah satu jenis tanaman yang sering dijadikan bonsai adalah anting putri. Bonsai anting putri tergolong berharga lumayan dibandingkan beberapa bonsai jenis lain, katanya sih. Selain sebagai bonsai, tampilan normal tanaman ini memang sudah cukup indah. Daunnya yang berwarna kuning kehijauan, batang yang bagus apalagi saat tanaman sedang berbunga. Warna bunga yang putih, kepadatan bunga yang tinggi dan baunya yang harum. Tidak heran jika banyak yang mencari tanaman ini untuk ditanam sebagai hiasan di rumah baik sebagai tanaman hias biasa, tunggul taman ataupun untuk bakal bonsai.

Sudah beberapa kali admin daunijo berkeliling mencari bibit anting putri ke beberapa kebun tanaman hias. Meski cukup populer di kalangan pebonsai, namun tidak banyak penjual tanaman hias yang memiliki koleksi bibitnya. Beberapa penjual tanaman hias ini bahkan mengaku belum begitu kenal dengan tanaman ini.

Di sebuah kios tanaman di daerah Klaten, akhirnya bertemu juga kebun hias yang memiliki koleksi tanaman ini.  Sebagian tanaman dalam bentuk tunggul bonsai taman dengan ukuran besar yang langsung ditanam di tanah dengan bantuan polibag karung. Cabang-cabang pohon anting putri yang mengarah ke atas di potong pada ketinggian tertentu. Di ujung atas potongan inilah ditempatkan banyak sambungan dalam posisi melingkar.

Hasilnya akan terbentuk tajuk yang rimbun di pucuk pucuk batang. Anting putri dalam bentuk tunggul ini terlihat cantik juga. Apalagi saat itu sedang berbunga. Mirip bonsai namun dalam ukuran yang jauh lebih besar. Cocok jika dijadikan ornamen utama di sebuah taman.

Tanaman anting putri sebenarnya mudah diperbanyak. Bisa dengan setek, atau dengan proses pencangkokan. Khusus untuk untuk pembuatan bonsai disarankan untuk menggunakan cara proses cangkok untuk bibitnya. Dengan cangkok, perakaran yang muncul umumnya lebih bagus dibandingkan cara setek.

Bibit anting putri hasil setek setinggi 20 cm. Percabangan cukup banyak hingga berpotensi menjadi tajuk yang lebat. Daun berbentuk meruncing dan masih dominan warna kuning dibandingkan warna hijau. Ukuran daun bibit panjang dan lebarnya dengan perbandingan sekitar 2:1. Daun yang paling besar memiliki panjang 5 cm dengan lebar bagian tengahnya 2,5 cm. Media tanam digunakan campuran sekam mentah, tanah dan kompos.