daunijo.com- Curah hujan tinggi menjadi salah satu kondisi yang jadi perhatian peternak ikan. Hujan terus menerus selama beberapa hari sering diikuti dengan kematian sejumlah ikan yang dipelihara di kolam. Ikan-ikan yang dipelihara dalam waduk atau karambapun rentan terhadap curah hujan tinggi dan perubahan musim, sebagaimana beberapa kali terjadi di Waduk Cengklik Boyolali atau Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.
Ikan yang mati bukan hanya yang masih kecil, bahkan ikan-ikan yang sudah besar kadang ikut mati. Ini berlaku pada banyak jenis ikan budidaya, baik lele, patin, gurami, dan yang lainnya. Bagaimana dengan penebaran bibit ikan pada cuaca yang demikian?
Sejumlah langkah antisipatif bisa dilakukan untuk menghindari kerugian dalam jumlah yang besar. Jika memang cuaca begitu tidak terlalu mendukung ada baiknya penebaran bibit ke dalam kolam ditunda dulu. Suhu yang terlalu dingin dan kondisi air kolam saat curah hujan tinggi akan menurunkan daya tahan tubuh ikan apalagi dalam masa benih. Daya tahan yang turun akan memudahkan ikan terserang berbagai macam penyakit. Dalam suasana curah hujan tinggi, penyakit yang umum menyerang bibit biasanya berupa jamur atau bintik-bintik putih.
Seakan mengiyakan paragrap di atas, sejumlah bibit ikan gurami yang ditebar di kolam terpal admin tidak luput dari efek curah hujan yang tinggi. Bibit ikan gurami pada kolam terpal ini ditebar menjelang Imlek tahun ini. Masa sekitar perayaan Imlek biasanya memang cuaca ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi pada beberapa hari. Meski mampu bertahan hingga beberapa hari dan terlihat sehat, tanda-tanda bibit gurami terserang jamur akhirnya mulai terlihat. Bintik-bintik berwarna putih mulai terlihat terutama pada tepi sirip ikan bagian atas.
Langkah antisipatif lain yang bisa dilakukan adalah menurunkan kuantitas bibit yang ditebar di kolam. Sejumlah peternak ikan akan menurunkan jumlah bibit ikan yang ditebar hingga beberapa persen dari padat tebar tinggi kolam. Jika biasanya dalam kolam ditebar bibit hingga 2000 ekor atau 3000 ekor, dalam situasi curah hujan tinggi bisa diturunkan menjadi 1000 atau 1500 ekor saja. Selain mengurangi resiko kerugian akibat kematian bibit ikan, dengan turunnya kepadatan kolam diharapkan daya dukung pada kelangsungan hidup bibit menjadi lebih baik.
Selain langkah menurunkan jumlah bibit ikan yang ditebar, pengontrolan jumlah pakan yang diberikan pada ikan bisa lebih diperhatikan. Jumlah pakan bisa dikurangi saja untuk memastikan pakan tidak bersisa. Sebisa mungkin pakan tidak bersisa karena sisa pakan memperburuk kualitas air kolam dan bisa menjadi sumber penyakit bagi ikan. Terlebih dalam kondisi daya tahan ikan sedang menurun akibat cuaca ekstrim dan suhu yang rendah.
Pemasangan tutup atau atap dari plastik untuk mencegah masuknya air hujan ke dalam kolam cukup membantu untuk menurunkan tingkat kematian bibit ikan di saat curah hujan tinggi. Tentu saja jika kondisi kolam memungkinkan untuk dipasang atap plastik. Penebaran garam ikan pada kolam dapat dilakukan setelah turun hujan lebat untuk meminimalkan penyakit pada ikan.
Leave a Reply