Aquponik model tanam yang memanfaatkan air kolam ikan sebagai sumber nutrisi. Sisa-sisa pakan ikan dan kotoran ikan dimanfaatkan untuk menghidupi tanaman. Model aquaponik selain memproduksi tanaman juga menjaga kualitas air kolam tetap baik dan tidak perlu sering diganti.
Berbagai model aquaponik mulai yang paling sederhana hingga yang lebih rumit telah banyak dikembangkan orang. Untuk model lebih ideal, tanaman secara aquaponik ini difungsikan sebagai filter atau penyaring air kolam sehingga air yang berasal dari kolam yang dimasukkan kembali ke kolam dalam keadaan lebih segar.
Aquaponik sederhana sisa tanaman kangkung hidroponik sistem apung. Kangkung dipilih karena masa hidupnya lebih lama dan mampu tumbuh tunas baru setiap kali habis dipotong. Sisa kangkung hidroponik langsung diceburkan dalam kolam. Sterofoam dudukan netpot membuatnya dapat mengapung dengan baik di permukaan air.
Sementara itu netpot dari botol aqua dapat menyelamatkan akar tanaman dari termakan ikan. Ikan yang dipelihara dalam kolam bermacam-macam. Ada nila merah, komet, ikan sapu-sapu dan seekor sidat kumpul jadi satu. Bahkan puluhan keong mas ikut meramaikan komunitas kolam ini.
Umumnya air kolam sebelum diaplikasikan ke tanaman mendapatkan perlakuan khusus dulu. Di sini perlakuan tersebut tidak diberikan. Kangkung hidroponik yang telah beralih menjadi aquaponik sistem apung ini mampu tumbuh dan berkembang meskipun terlihat daun berwarna kekuningan tanda kurangnya nutrisi. Lumayan sekedar buat pakan ikan dan keong mas yang dipelihara dalam kolam atau pakan kelinci hias.
Pada akhirnya akuaponik rakit apung di kolam ini tidak bertahan lama. Selain posisi kolam hampir tidak mendapat sinar matahari, air kolam juga terlalu tenang sehingga nutrisi yang dapat dicapai tanaman sangat minim.
Leave a Reply