Cacing sutra (Tubifex) mudah ditemukan di sepanjang selokan-selokan dengan aliran air tidak begitu deras. Selokan yang tercampur limbah organik rumah tangga, limbah hewan, atau limbah ampas tahu yang terbuang ke selokan menjadi tempat favorit cacing sutra. Cacing berukuran kecil dan hidup bergerombol dari alam ini banyak dimanfaatkan peternak untuk pakan pembesaran bibit lele usia beberapa hari yang baru menetas. Benih lele dengan asupan cacing sutra memang tumbuh lebih cepat besar. Sayangnya, saat musim hujan dan air mengalir deras cacing sutra seperti menghilang.
Pakan Alami
Alasan penggunaan cacing sutra untuk larva lele diantaranya kebutuhan benih lele akan pakan alami. Selain kutu air, cacing sutra merupakan alternatif utama yang paling mudah ditemukan di beberapa daerah. Cacing berwarna merah ini, juga memiliki jangka waktu lebih lama dibanding pakan pelet dari segi kecepatan pembusukannya, tentunya jika pemberian cacing diberikan dalam keadaan hidup tanpa perlakuan pencacahan atau penghalusan. Cacing sutra dapat bertahan hidup setidaknya 3 hari berada dalam air kolam.
Harus Bersih
Cacing sutra baik dari alam ataupun dari peternakan sebelum diberikan ada bibit lele harus dibersihkan dulu. Cacing-cacing yang baru diambil dari selokan masih kotor, bau lumpur dan kemungkinan limbah selokan yang lain. Ini dapat menyebabkan keracunan pada larva hingga kematian.
Cacing sutra perlu dicuci dulu dengan air bersih beberapa kali. Setelah itu, perlu dilakukan proses pemberokan atau puasa pada cacing ini. Caranya dengan dimasukkan ke dalam kolam atau wadah yang berair jernih 10 hingga 12 jam minimal sebelum diberikan pada ikan. Agar cacing tidak cepat mati, perlu diberikan aliran air pada kolam untuk aerasi. Ketinggian air cukup 3 hingga 4 cm di atas tumpukan cacing. Buat juga peneduh di atas tempat penampungan cacing sutra jika matahari siang terlalu terik.
Dua minggu
Pemberian pakan cacing sutra pada proses pembenihan lele ada dilakukan mulai umur 5 hari hingga dua mingguan. Pada prakteknya, sebagian larva umur 3 atau 4 hari sudah mulai merespon pakan cacing sutra yang diberikan. Saya pribadi mulai memberikan cacing sutra pada benih lele saat umur 4 hari.
Untuk anakan ikan lele umur usia beberapa hari ini baiknya cacing sutra perlu dicacah atau dilembutkan dulu agar dapat diterima ikan dengan baik. Cacing utuh tidak jarang ditemukan menjadi penyebab kematian benih ikan muda ini meskipun mungkin jumlahnya tidak cukup signifikan. Di kolam pribadi, beberapa kasus anak ikan ditemukan mati dalam posisi sedang menelan cacing sutra.
Cacing sutra yang dicacah atau dilembutkan memang memudahkan ikan menerima pakan ini. Konsekuensinya, kualitas air lebih cepat menurun dibandingkan cacing sutra yang diberikan utuh.
Setelah umur dua minggu ke atas, pakan mulai divariasi dengan pakan pabrikan dengan tetap memberikan cacing sutra dengan volume yang mulai dikurangi.
Dapat diternak
Selain mengambil dari alam, cacing sutra kini banyak dikembangbiakkan para peternak. Mulai dari ternak cacing dengan wadah bak-bak plastik kecil, hingga sawah-sawah yang dijadikan kolam khusus untuk cacing sutra. Peluang usaha cacing sutra masih cukup menjanjikan mengingat kelangkaan hewan ini terutama saat musim penghujan datang. Juga tidak semua daerah mudah ditemukan cacing sutra. Kini mulai banyak beredar cacing sutra dalam bentuk kering, tentunya dengan harga yang relatif lebih mahal dari cacing hidup basah.
Jika anda tidak memiliki tempat khusus untuk penampungan cacing sutra ini di rumah, baiknya membeli cacing hidup dalam jumlah sedikit-sedikit saja. Membeli terlalu banyak dan simpan dalam wadah meski dialiri air akan tetap membuat banyak cacing sutra mati dan akhirnya membusuk sia-sia. Pada prakteknya, pemberian cacing sutra full untuk benih dalam jumlah banyak selama dua mingguan memerlukan biaya yang cukup lumayan. Solusinya, cacing sutra mulai diselang-seling dengan pelet halus agar tidak terlalu menguras kantong.
thanks udah share manfaatnya semoga nanti akan bermanfaat