daunijo.com- AR – Madiun, Siang itu suara gaduh terdengar dari belakang rumah. Induk ayam tampak gelisah berputar putar di sekitar kandang. Setelah saya tengok ternyata ada seekor ular sepanjang 1 meter sedang berada dibawah kandang mengincar anak ayam yang barusan menetas.
Dengan cepat saya lari ke belakang mengejar ular tersebut. Sang ular bersembunyi di bawah kandang. Pertempuran pun di mulai. Ular berusaha melepaskan diri dari kayu penjepit yang saya gunakan. Tiba tiba ular berhasil lolos menyelinap dan lari dengan cepat ke arah kebun sebelah. Tak mau buruan lolos, saya kejar ular dengan cepat. Ternyata kecepatan lari nya lumayan juga, sampai bisa masuk rumah tetangga. Setelah minta izin kepada tetangga, saya cari ular tersebut di sudut rumah. Dengan beberapa gerakan, hap…. berhasil saya tangkap ekornya. Ular pun berontak dan menyerang dengan agresif, namun akhirnya takluk juga setelah saya pegang kepalanya.
Kedua anak saya pun antusias ingin melihat dari dekat “teman baru nya”.
Ternyata ular tersebut adalah jenis ular jali atau dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan nama Ptyas korros. Ada juga yang menyebutnya ular kayu atau ular tikus karena kegemarannya makan tikus. Masuk dalam suku Colubridae, anak suku Colubrinae serta marga Ptyas. Ular jali dewasa bisa mencapai panjang hingga 2,5 meter.
Ular jali dikenali dari warnanya yang dapat berwarna perak, abu-abu atau coklat-oranye. Sisik pada bagian lebih bawah tubuhnya dan ekornya sering berwarna kuning dan ujungnya berwarna hitam. Matanya bulat, dan bentuk kepalanya bulat telur.
Ular Jali merupakan ular tidak berbahaya yang biasa ditemukan pada daerah pertanian dan hutan. Ular jali juga sering ditemukan di berbagai macam habitat dimana banyak terdapat tikus bahkan daerah dekat kota-kota besar, kadang-kadang juga akan masuk ke dalam rumah warga. Ular ini lebih banyak aktif di siang hari untuk mencari makanan. Mereka tergolong ular tidak berbisa, jadi ketika bertemu dengan manusia mereka memilih menghindar.
Makanannya adalah hewan tikus, kodok sampai burung kecil. Jadi ular jali merupakan salah satu rantai makanan yang penting untuk mengendalikan populasi tikus.
Setelah ditangkap, kami masukkan si ular jali ini ke dalam kandang. Kedua anak saya ingin ular ini dipelihara, dan tidak boleh dibuang. Kami mengedukasi anak anak bahwa ular ini harus dilepaskan di sawah, agar memakan tikus. Di dalam kandang, ular ini menjadi sangat agresif, dia menerjang kesana kemari ingin menyerang siapa yang mendekat.
Sore hari nya pun, kami mencarikan kodok untuk makanan ular ini, namun ketika kami mau memberinya makanan, ternyata si ular jali berhasil lolos dari sela sela pintu yang tidak rapat. Ya sudah, semoga ular ini bisa kembali ke habitatnya dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Leave a Reply