Kolam terpal ikan lele berukuran 2 m x 4 m dari rangka bambu itu dibuat 3 bulan yang lalu. Tebar benih dilakukan dengan kepadatan 3000 an bibit. Kini usia tebarnya telah 80 hari atau 2 bulan lebih 20 hari. Ketinggian air sekitar 50-60 cm. Dari seminggu yang lalu setiap hari pasti ada saja satu atau dua ikan yang terlihat mati, mengambang di permukaan. Ikan-ikan yang mati berwarna putih pucat dengan bercak-bercak kulit bekas seperti terkelupas. Mungkin jamur atau sekedar indikasi awal pembusukan. Tambahan konsentrasi probiotik yang biasa dicampurkan pada pakan ikan telah dilakukan. Tidak ketinggalan penaburan garam ke air kolam dan juga obat berupa serbuk. Berharap ikan-ikan berhenti mati.
Bau Menyengat
Di paruh awal umur ikan, pernah juga terjadi hal yang sama. Kala itu dengan penaburan garam dan penggantian air sekitar 50% saja, ikan berhenti mati. Karena tidak ada tanda-tanda penyakit pada ikan yang masih hidup, kesimpulan sementara penyebabnya adalah perubahan pH air yang cukup signifikan atau naiknya kadar amonia. Saat dilakukan pengukuran pH dengan kertas indikator, diperkirakan pH air turun hingga level pH 5-6. pH yang tergolong asam.
Selain bau air yang menyengat dan warna air coklat gelap, ikan hanya mau makan pada pelet yang ditebarkan di tempat dangkal. Pada bagian kolam yang dalam, pakan yang ditabur tidak tersentuh.
Lantai Miring
Kolam terpal ini memang di desain miring di satu sisi. Sisi dimana pipa pembuangan air berada dibuat lebih dalam agar mudah dikuras. Di situlah kotoran dan bangkai akan berkumpul. Kolam Bagian kolam yang dalam ini tentu tebal dengan timbunan kotoran dan sisa bangkai ikan yang tenggelam. Bangkai ikan menyebabkan kandungan amonia di kolam menjadi tinggi.
Kuras Habis
Beberapa hari setelah tebar garam di air kolam, masih saja ada ikan yang mati. Begitupun setelah tebar obat berupa serbuk yang dibeli di tokopun telah dilakukan. Tidak ingin ambil resiko dengan kematian ikan yang makin banyak akhirnya diambil langkah akhir. Kuras habis air kolam.
Ternyata tidak semua ikan yang mati mengambang di permukaan kolam. Beberapa ikan mati ditemukan berada di bawah kolam dalam posisi tenggelam. Ada yang cukup besar dan sebagian masih kecil. Karena jumlah ikan yang cukup besar, setelah pengurasan harus segera diisi dengan air yang baru. Ikan yang bertumpuk-tumpuk tentu dapat mati lemas kekurangan oksigen.
6 Ikan 1200 gram
Saat dilakukan sampel pengukuran dari ikan yang berusia tiga bulan kurang sepuluh hari ini, 6 ikan yang cukup besar telah menghasilkan berat 1200 gram. Panjang telah mencapai 30 cm dan berat ikan yang terbesar 250 gram. Hampir dua kali lipat dari ikan yang ditemukan di kolam drum beberapa hari yang lalu yang hanya mencapai 160 gram saja. Usia dan panjang awal sama dengan ikan di tong drum plastik.
Ikan-ikan yang layak jual konsumsi nampak sudah cukup banyak, sedikit terlambat untuk bisa mulai dipanen. Kolam menjadi lebih longgar dan jatah pakan juga akan berkurang. Jika ada satu kolam kosong, ikan-ikan sortir untuk konsumsi bisa disatukan saja. Tinggal diambil jika diperlukan tanpa proses sortir ulang.
Hasilnya?
Kolam dengan volume air besar mungkin memang lebih stabil dalam soal kualitas air. Perubahan pH jika pun terjadi kemungkinan tidak terlalu cepat dan drastis. Namun begitu, kotoran yang makin menumpuk jika tidak dilakukan penetralan lambat laun akan memperburuk kualitas air juga. Untuk kolam yang model pemeliharaan kualitas airnya melalui cara penggantian, pengurasan volume besar sekitar 80% mungkin seharusnya perlu dilakukan minimal dua kali untuk lele seumur ini.
Dalam beberapa hari ke depan baru bisa dilihat apakah langkah ini cukup membantu. Jika ikan tetap saja mati tentu penyebabnya bukan lagi masalah air tetapi terpapar penyakit.
Air kolam yang baru segera diisi dengan beberapa tutup botol cairan probiotik untuk mengganti mikroorganisme pengurai yang hilang bersama kurasan air.
Dari pengamatan hingga tiga hari pasca pengurasan, tidak ditemukan lagi ikan yang mati kecuali yang berpindah tempat ke penggorengan.
Sangat membantu sekali….trima kasih
Sama persis kolam sy ini gan pleng bget ceritay yg sy permasalakan tiap hari pasti ada yg mati probiatik pun juga sudah sy jasih tetep aja
Mgkn kepadatn terlalu tinggi mas ya,.. air terlalu jenuh dgn kotoran n sisa pakan
saya baru belajar beternak belum ada 2 minggu sudah 6 ekor ikan mati, ikan yang mati kayak kembung gitu itu gimana ya ngatasinnya
kmgkinan karena bakteri mbk (aeromonas), pemicunya banyaknya kotoran atau sisa pakan di kolam. Airnya bisa dikuras dulu biar lbh segar. Kl obatnya bisa dicari di toko ternak, untuk perut kembung. Kl yg herbal mgkn bs dikasih buah mengkudu / pace, cmn sy krg tau seberapa efektif.
Mengatasi lele dalam terpal,, saya sudah 1 bulan 4 hari ternak lele yang jadi kendala selalu ada yang mati, ada yang makan teman, amoniak, dan airnya telah di lakukan pengurasan 3 kali namun masih tetap saja mati tiap hati 1 -3.4 hari. ikan makannya stabil. mohon cara penanganan