Nangka, cempedak, belimbing wuluh, duku dan beberapa jenis tanaman seringkali mampu berbuah langsung dari cabang atau batang utama. Akibatnya tanaman-tanaman inipun jadi ajang lomba pendek-pendekan. Berikut ini adu pendek buah dari tiga batang nangka dan cempedak yang ditemukan di pekarangan rumah dan kebun rumah tetangga.
57 cm
Pohonnya cukup tinggi, daun teratas berada lebih tinggi dari atap rumah. Pengalaman berbuahnya tidak diragukan lagi. Berbuah sudah berkali-kali dan dagingnya berwarna kuning kemerahan, yang punya bilang jenis nangka madu. Meskipun tidak begitu pendek amat namun buahnya cukup lebat.
Pohon ini nangka di pekarangan ini sering sekali berbuah langsung pada batang utamanya pada posisi yang cukup pendek dari tanah.
40 cm
Tanaman nangkadak atau nangka-cempedak kata yang punya. Baru belajar berbuah pertama kali. Pohon baru setinggi dua atau tiga meteran. Meskipun keluar dari batang yang yang agak tinggi, namun karena buahnya masih kecil dan bentuk buah yang memanjang memungkinkan tumbuh lebih pendek lagi. Entah tanaman hasil okulasi nangka cempedak atau kawin silang, kurang tau juga asal-usulnya ini tanaman.
0 cm
Pohon lumayan tinggi dan bercabang. Tangkai buah sebenarnya beberapa puluh centimeter cukup jauh dari tanah, namun tangkainya yang panjang menjadikan buahnya menyentuh tanah. Sayang kurang terawat. Ini sih namanya sampah berbuah nangka.
3 inchi
Ini si calon jawara. Tumbuh pada pohon yang sama dengan gambar foto sebelumnya. Masih cukup kecil, namun potensial sangat untuk menyentuh tanah. Ketinggian keluarnya tangkai dari pohon hanya beberapa inchi saja.
Belum nanti jika tangkai bertambah panjang. Seperti buah semangka saja jadinya, tiarap di atas tanah.
Untuk satu tangkai dengan banyak buah baiknya dilakukan penjarangan. Pilih saja satu yang terbaik hingga dapat tumbuh besar maksimal. Daripada semua dipelihar terkadang malah jelek semua tidak ada yang benar-benar bagus pertumbuhannya.
Di lombok buah cimpedak lebih luarbiasa lagi pendeknya…