Kali ini daunijo mengajak pengunjung untuk melihat tanaman kangkung darat dalam pot, sistem biasa jadi bukan cara hidroponik. Bukan sembarang pot namun pot dari kayu bekas bangunan yang tidak terpakai lagi. Daripada dibuang atau dibakar tentu lebih berarti kalau bisa dimanfaatkan. Bikin dulu pot kayunya, bisa secara rapi bagus, kalau tidak cukup ala kadarnya saja.
Selain kayu, bahan-bahan lain dapat juga digunakan unutk membuat tempat penanaman kangkung ini. Batu-bata, batako, sampai karpet bekas atau pun bambu. Yang penting bisa buat menampung tanah dan dapat dibuat lubang aerasi.
Buat bentuk balok terbuka bagian atasnya. Paling-paling diperlukan 3 buah papan saja. Sisa ujungnya bisa dipotong sedikit untuk menutup sisi kiri dan kanan bangun balok ini. Untuk pembuat pot ini jangan lupa kasih lubang dibagian bawah pot agar air lancar mengalir saat disiram.
Saatnya mempersiapkan media, di sini cuma dipakai tanah pekarangan dan sedikit campuran pupuk kandang.
Tentunya kerikil atau batu-batu kecil dan pecahan genting yang ngikut dibuang dulu dari media, sambil diaduk dengan pupuknya. Buat lubang dengan jari saja, masukkan bibit nya 1-2 biji saja berhubung potnya tidak terlalu besar. Taburkan tanah atau lembut diatas lubang tadi. Siram hati-hati.
Seminggu kemudian kangkung darat mulai bermunculan daunnya. Pindahkan ke tempat yang terkena banyak sinar matahari. Siram setiap pagi atau sore.
Ini dia penampakan kangkung darat dalam pot papan kayu yang berumur 23 hari, sudah bisa untuk dipanen.
Jika sudah rimbun seperti ini, tanah media akan cepat kering, hingga penyiraman wajib dua kali sehari.
Terima kasih artikel nya sangat membantu buat kami
wasalam
suparwotoniko.blogspot.com