daunijo.com- Burung merpati atau dara (Jw; manuk dara) termasuk salah satu burung yang mudah dijinakkan. Jinak dalam arti mudah didekati atau disentuh manusia tanpa ketakutan. Merpati yang jinak mau mendekat pemiliknya hingga dapat dipegang dengan mudah.
Paling tidak ada dua cara mudah dalam menjinakkan merpati peliharaan ini. Pertama dijinakkan dengan pakan, dan kedua dijinakkan dengan menggunakan pasangannya. Dalam hal ini syarat dan ketentuan berlaku. Merpati yang jinak karena pakan terkadang hanya jinak di saat lapar saja, setelah kenyang balik lagi ke sifat asalnya. Sementara merpati yang jinak karena adanya pasangan, akan seperti semula saat pasangannya tidak terlihat.
Jinak Pakan
Merpati yang jinak akan tidak segan-segan untuk menjemput pakan yang ada di tangan pemiliknya tanpa merasa takut. Begitu melihat pemiliknya membawa pakan, dia akan segera terbang mendekat. Dengan nyaman pula merpati ini akan hinggap di tangan dan menikmati pakan yang diberikan tanpa merasa takut.
Tentu saja tidak serta merta burung-burung ini dapat berlaku demikian. Perlu latihan dan rutinitas pemiliknya untuk membuat burung merpati ini merasa nyaman dan aman untuk mendekati manusia. Tahap pertama hingga terakhir intinya adalah bagaimana proses memperpendek jarak penempatan pakan dengan si pemilik.
Langkah awal dapat dimulai dengan percobaan memberikan langsung pakan di tangan. Jika burung masih takut mendekat, letakkan pada jarak paling dekat di mana burung merasa aman untuk makan. Tetaplah di tempat itu sambil menunggu pakan habis. Sekali proses pemberian pakan dapat dibagi menjadi beberapa kali taruh. Pada proses ini gerakan-gerakan yang dapat membuat burung kaget perlu dihindari agar tidak ketakutan. Begitu seterusnya hingga makin hari jarak dapat makin diperpendek hingga akhirnya sang burung tidak takut lagi untuk makan langsung dari tangan kita. Proses akan lebih cepat jika burung dalam keadaan lapar 😀
Dari beberapa ekor merpati peliharaan yang dilepasliarkan di halaman, burung-burung yang masih muda cenderung lebih mudah dijinakkan. Burung-burung yang sudah jauh lebih dewasa nampak tidak terlalu tertarik untuk mengikuti proses ini.
Merpati Keplek
Jenis lain merpati jinak adalah merpati “keplek”. Pada prinsipnya merpati ini adalah sepasang merpati jantan dan betina yang telah dijodohkan dan memiliki keterikatan yang sangat kuat. Pertanda merpati keplek ini adalah saat sang betina berada di tangan pemilik, sang jantan akan datang mendekat dan ikut hinggap ke tangan pemilik tanpa merasa takut. Bahkan saat burung jantan terbang tinggi di udara ketika melihat sang betina berkepak-kepak sayap di tangan pemilik di bawah, burung jantan akan segera turun dan mendekat. Seperti itulah gambaran merpati keplek yang sudah jadi ini. Karena itu merpati ini sering untuk atraksi juga perlombaan.
Anak-anak kampung kami dulu biasa membuat sendiri merpati keplek ini dengan cara yang cukup sederhana. Sepasang merpati jantan dan betina yang akan dijodohkan dimasukkan ke dalam suatu wadah yang cukup sempit dan gelap, seperti kotak dari kardus atau bahkan kotak besek bambu. Tentunya dengan lubang udara yang dibuat agar burung tetap bisa bernafas dengan baik.
Agar lebih mudah dalam proses ini sayap bisa diikat dulu dengan gelang karet atau tali rafia. Dengan proses ini kedua burung yang sejodoh ini akan memiliki keterikatan yang lebih kuat, terutama burung jantan terhadap si betina. Umumnya proses ini selesai dalam satu dua malam sehingga kebutuhan pakan merpati tetap harus diberikan.
Proses ini kemudian dilanjutkan dengan pengecekan apakah pasangan burung ini sudah jadi atau belum. Caranya burung jantan bisa dilepas dan burung betina di tangan kita pada jarak yang agak jauh kita kepak-kepakkan sayapnya untuk menarik perhatian merpati jantan. Jika burung jantan mau mendekat dan menghampiri burung betina di tangan kita tandanya pasangan ini sudah jadi. Jika belum berhasil saat dicoba, proses dapat diulang lagi beberapa kali atau ambil saja sejodoh burung yang lain untuk proses ini.
bagai mana caranya