Profil Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing – Solanum mauritianum syn Solanum verbascifolium

daunijo.com_ Tanaman tembakau-tembakauan, tembakau liar (woolly nightshade, bugweed) yang masih kerabat dekat dengan tanaman terung ini, memiliki variasi berbeda di beberapa daerah dengan sebutan yang berbeda-beda pula seperti cepokak hutan dan lancing. Banyak di rujukkan sebagai Solanum mauritianum atau Solanum verbascifolium. Dengan tampilan buah mirip tanaman cepokak, seringkali sedikit lebih besar, beberapa daerah tidak mengenal tanaman ini dengan nama khusus karena memang jarang dimanfaatkan dan lebih sering dianggap sebagai tanaman pengganggu saja.

This image has an empty alt attribute; its file name is daun-solanum-mauritianum.png

Batang dan Daun
Tanaman berbatang kayu lunak seperti batang terung dengan titik-titik terang dan bisa berdiameter cukup besar. Cabang atau batang muda berwarna hijau dan berubah menjadi kecoklatan saat sudah tua.

Tanaman yang tumbuh di belakang rumah admin daunijo_com dalam usia sekitar 3 tahun sudah berdiameter sekitar 5 cm, dan cukup tinggi sekitar 3-4 meter dengan potensi makin membesar dan bertambah tinggi. Berdaun tebal berwarna hijau, lancip panjang dan memiliki banyak serbuk bulu yang mudah menempel di tangan saat di terpegang.

Bagi yang alergi debu atau serbuk halus baik menggunakan masker saat dekat tanaman ini.

Bunga dan Buah
Bunga bergerombol membentuk kluster dengan beberapa variasi warna helai mahkota bunga. Ada yang berwarna putih, ada juga yang berwarna agak pink atau kebiruan.

Buah bergerombol berbentuk bulat, kurang lebih sebesar kelereng. Bagian dalam buah dominan berisi biji. Berwarna hijau saat masih muda dan menguning dengan tekstur agak berair saat sudah matang.

Tidak seperti buah cepokak atau tekokak yang banyak dijadikan bahan lalapan, buah tanaman ini sebaiknya tidak dikonsumsi terutama saat masih mentah. Ada kandungan glycoalkaloid yang cukup tinggi dibandingkan tanaman lain dari keluarga tanaman ini.

Penyebaran dan Perbanyakan Tanaman
Buah yang sudah matang banyak diincar oleh kelelawar buah untuk dijadikan makanan. Tidak heran jika perkembangan tanaman ini menyebar cukup luas karena terbawa oleh kelelawar.

Tanaman ini seringkali ditemukan tumbuh di kebun-kebun yang tidak terawat, pekarangan kosong, di tepi jalan terutama di sekitar persawahan.

Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara massal dengan menggunakan biji. Tanaman ini ketika dicangkok bisa keluar akarnya juga.

Pemanfaatan
Di beberapa daerah atau negara tanaman ini juga dianggap sebagai tanaman pengganggu atau gulma. Namun dekade terakhir, tanaman ini banyak digunakan untuk sumber batang bawah bagi beberapa tanaman produksi. Tercatat di beberapa negara termasuk Kenya, tanaman ini banyak digunakan untuk batang bawah pada tanaman Tamarillo atau terung Belanda. Dapat juga disambung pada tanaman terung.

Selain pada tanaman terung Belanda, beberapa varian dari tanaman terung dapat disambung dengan tanaman ini untuk mendapatkan beberapa kelebihan dibandingkan saat ditanam tanpa sambung.

Hama Kutu Putih vs Tanaman Lancing
Meski perlu pengamatan lebih lanjut, tanaman ini memiliki potensi untuk melokalisasi hama kutu putih yang banyak menyerang beberapa tanaman produksi. Pada pengamatan beberapa periode, saat ada tanaman ini, hama kutu putih cenderung lebih menyukai untuk berada pada tanaman ini dibandingkan tanaman lain di sekitarnya. Akibatnya, tanaman lain relatif aman dari serangan kutu putih, atau hanya terkena kutu putih namun sedikit.

Bagaimana dengan hama kutu putihnya sendiri kemudian? Bisa disemprot dengan insektisida juga, namun dengan terlokalisasinya kutu putih pada tanaman ini, tanaman lain akan minimal penggunaan bahan kimia termasuk insektisida.

Kelebihan
Beberapa kelebihan dari tanaman ini di antaranya tanaman ini bisa berumur cukup panjang, beberapa informasi menyebutkan bisa sampai usia belasan atau puluhan tahun.

Dari segi akar, jangkauan akar dari tanaman ini jauh lebih dalam dan lebih luas berkali-kali dibandingkan tanaman lain dalam satu marganya. Tidak heran jika kemudian tanaman ini sangat tahan akan kondisi kering yang ekstrim karena jangkauan akarnya yang panjang.

Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan di atas, tanaman ini juga lebih tahan terhadap serangan penyakit yang tidak mampu dihadapi oleh tanaman lain dalam marganya.

Kinerja Lancing Sambung Terung
Beberapakali admin telah melakukan proses sambung pucuk dan juga top working pada tanaman lancing (Solanum mauritianum) ini dengan tanaman terung.

Ada terung (Solanum melongena) dengan beberapa variasi warna, berwarna ungu, terung hijau dan juga terung hitam dengan pertumbuhan cukup bagus meskipun keduanya berbeda species.

Tanaman terung yang disambungkan dengan tanaman Solanum mauritianum ini memiliki kinerja pembuahan yang cukup bagus. Berbuah cukup lebat dengan tidak mengurangi umur tanaman.

Hasil pemangkasan dari cabang sambungan yang telah memanjang dan habis dipetik buahnya, dapat tumbuh lagi dengan cukup subur. Setelah pemangkasan, pucuk baru juga masih mampu untuk berbuah lagi.

Kinerja Tanaman Terung – Lancing Sambung Tanaman Cabai
Untuk sambung antara tanaman lancing (genus Solanum) dengan tanaman cabai (genus Capsicum) yang berbeda genus, yang dilakukan dengan sambung pucuk dan juga sisip mata tunas, entres cabe dapat menumbuhkan beberapa pucuk daun baru. Namun pertumbuhan selanjutnya cenderung kerdil dan akhirnya entres cabai mati setelah beberapa lama.

Ini mirip dengan yang terjadi saat tanaman cabai disambung dengan tanaman lain yang berbeda genus seperti cepokak atau dengan terung.


2 Comments on Profil Tanaman Cepokak Hutan atau Lancing – Solanum mauritianum syn Solanum verbascifolium

Leave a Reply to Ryan Cancel reply

Your email address will not be published.


*