Hewan mungil itu bernama tiktok. Tiktok adalah salah satu hasil dari perkawinan antara itik dan mentok. Dari perkawinan itik jantan dan mentok betina anaknya disebut brati atau tongki. Sementara tiktok sendiri adalah anak dari perkawinan antara itik betina dan mentok jantan. Tiktok banyak dipelihara orang sebagai hewan pedaging.
“Tiktok ini umur 50 hari sudah layak untuk disembelih,” kata mbak Ari si pemilik tiktok yang tinggal di Boyolali. “Lebih cepat dibandingkan mentok, umur 3 bulanan baru layak disembelih”, katanya menambahkan. Mbak Ari membeli tiktok ini di pasar Pengging dengan harga anakan yang lebih murah dibandingkan harga anakan entok. Selisihnya berkisar Rp2.000,00 per ekornya lebih murah.
Dibandingkan anakan mentok, tiktok yang dimiliki mbak Ari ini memiliki kaki yang lebih ramping dan lebih panjang dibanding anakan menthok. Sementara bulunya mayoritas kuning sama seperti bulu entok, sebagian lagi coklat mirip warna anakan bebek. Warna paruh yang dimiliki hewan ini berwarna lebih cerah dibanding paruh entok.
Kelebihan memelihara tiktok selain dapat disembelih dalam usia yang lebih cepat dibandingkan mentok atau bebek, rasa daging dari tiktok juga terkenal enak dan lebih gurih. Selain itu tiktok memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan bebek.
Perkawinan antara itik dan entok umumnya tidak terjadi secara alamiah, namun akibat dikondisikan oleh manusia. Selain dari cara perkawinan secara langsung, anakan dapat diperoleh dari proses inseminasi buatan yang dilakukan para praktisi peternakan.
Sebagaimana induknya, tiktok gemar akan air dan memiliki kegemaran makanan yang sama dengan bebek atau entok. Bekatul, jagung, gabah, nasi, siput, sumpil, keong, bekicot, mata iwak, genjer dan kiambang dapat menjadi alternatif makanan untuk tiktok.
bisa minta nomor kontak mbak Ari, mo nanya nyari bibit tiktoknya