Kanibalisme dan Agresivitas pada Ikan Lele

daunijo_com, Meskipun tidak seekstrim pada ikan gabus snakehead murrel atau ikan-ikan jenis predator lainnya, kanibalisme dan perilaku agresif juga teramati pada ikan lele yang dipelihara di dalam drum dan juga beberapa ember.

Ikan lele yang terindikasi makin hari jumlah ikan makin menurun dan kadang dijumpai sisa tulang ikan di dasar kolam maupun tidak. Ada beberapa sebab pemicu kanibalisme di ikan lele peliharaan terutama dengan kepadatan yang cukup tinggi, sedikit banyak mirip dengan ikan gabus juga diantaranya sebagai berikut.

1) Ukuran yang tidak seragam
Dalam satu kelompok ikan lele apabila ada satu atau beberapa ikan yang memiliki ukuran jauh lebih besar dengan ikan lainnya, biasa disebut dengan banthongan atau bendolan di level benih, maka potensi kanibalisme seringkali terjadi. Ikan lele yang berukuran jauh lebih besar akan dengan mudah melahap ikan-ikan yang berukuran kecil. Ikan lele tergolong semua jenis makanan mau, baik dari unsur hewani (karnivora) maupun nabati (herbivora) sehingga tergolong omnivora.

2) Telat memberi pakan
Agresivitas antar ikan dapat terjadi saat ikan lele sedang kelaparan. Dalam kondisi lapar yang sangat, dapat terjadi agresivitas massal dimana sesama ikan lele saling berkelahi untuk mendapat makanan. Sasarannya tidak hanya pada ikan-ikan yang berukuran kecil, justru ikan yang besar dan gemuk dengan gerakan yang lamban seringkali menjadi sasaran. Apalagi jika ikan tersebut sudah dalam kondisi terluka maka ikan-ikan lain besar kecil makin intensif untuk menyerang. Di akhir proses ini akan ditemukan ikan-ikan dalam ukuran besar yang mati dengan tubuh yang terkoyak-koyak.

Jadi dalam kondisi seperti ini, kanibalisme dan agresivitas tetap bisa terjadi pada  ikan lele meskipun ukuran benih yang ditebar  cukup seragam.

3) Sifat Bawaan
Ikan-ikan yang sudah terbiasa memakan temannya sejak kecil, cenderung untuk tetap melanjutkan perilaku tersebut ketika tumbuh besar dan ada kesempatan. Selain potensi faktor gen bawaan dari indukan, juga perilaku kebiasaan sejak kecil. Benih-benih dengan perawatan kurang bagus, kurang pakan banyak memunculkan jenis ikan lele dengan sifat bawaan agresif dan potensial kanibalisme lebih tinggi.

4) Pergantian Air
Pergantian air secara total pada ikan-ikan dewasa seringkali memicu agresivitas cukup tinggi berkaitan dengan aktivitas reproduksi, hal yang sama dalam skala lebih ringan juga teramati pada ikan-ikan yang masih kecil-remaja. Jika memungkinkan setiap kali ganti air lakukan sebagian saja

Solusinya, gunakan benih yang berukuran seragam. Dalam arti range nya tidak terlalu jauh. Mencari benih ikan dengan ukuran benar-benar seragam dalam jumlah ribuan tentu saja suatu hal sulit, Selisih ukuran panjang 2-3 cm  masih cukup aman untuk benih ikan lele untuk menghindari kanibalisme atau agresivitas akibat beda ukuran.

Jangan telat memberi makan juga karena menimbulkan agresivitas massal pada ikan. Beri pakan sesuai jadwal sehingga ikan tidak kelaparan. Dalam kondisi ikan kelaparan, benih yang berukuran seragam tidak banyak membantu mengurangi kanibalisme.

Terakhir gunakan benih yang sudah dibuang bendolan maupun bantongannya untuk menghindari kanibalisme akibat beda ukuran dan sifat bawaan dari benih ikan lele. Ikan-ikan yang tumbuh terlalu cepat dan besar disisihkan saja karena punya potensi sifat kanibalism yang cukup tinggi.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*