Menanam Terung Cara Hidroponik Media Arang Sekam

Selain tanaman sayuran berdaun, sayuran yang menghasilkan buah layak dicoba untuk ditanam secara hidroponik. Salah satunya terong. Sayuran berbuah dalam hidroponik umumnya dilakukan dengan cara penanaman pada pot atau polibag. Untuk distribusi biasa digunakan sistem tetes dapat juga sistem siram secara manual.

Praktek menanam terung kali ini dicoba dengan menggunakan media arang sekam dengan menggunakan pot yang berukuran tidak terlalu besar sehingga volume arang sekam yang digunakan cukup sedikit.

Persiapan
Pot yang digunakan berdiameter bagian atas 16 cm dibuat lubang-lubang tambahan disekitar badan dan alas pot. Arang sekam sebagai media dimasukkan hingga ketebalan 8-9 cm. Pot diberi tambahan sumbu untuk menjangkau nutrisi yang ditampung di bawahnya.

netpot-terung-hidroponik-sumbu

Agar pot tidak bergeser, sterofoam tebal sisa kotak kulkas dijadikan tempat dudukan. Untuk nutrisi digunakan ABmix general untuk sayuran buah. Setelah bibit ditanam, seluruh bagian sekam disiram dengan larutan nutrisi.

Sumbu Tidak Bekerja?
Terkadang sekam bakar yang masih baru, teksturnya utuh dan susunan media yang longgar membuat sistem sumbu belum bekerja maksimal. Aliran dari sumbu tidak membasahi seluruh media dengan baik. Pengecekan perlu dilakukan untuk memastikan air dapat mengalir melalui sumbu dan membasahi sekam.

Jika sekam tetap kering, lakukan penyiraman manual saja untuk beberapa kali ke depan agar terung bibit tidak mati kekeringan. Atau, isi larutan nutrisi hingga menyentuh dasar lapisan sekam bagian bawah. Sekam yang makin tersusun dengan rapat pada akhirnya akan membuat sumbu bekerja baik dan tidak perlu lagi siram media.

6 Hari 5 Daun

terung-hidroponik-6-hari

Terung umur 6 hari setelah tanam. 5 helai daun mulai kelihatan besar dengan ketinggian baru beberapa cm saja. Sistem sumbu bekerja dengan baik sehingga tidak perlu lagi melakukan penyiraman. Penambahan larutan juga belum dilakukan karena volume masih cukup banyak.

25 Hari 15 cm

terung-hidroponik-25-hari

Semakin besar tanaman, akar akan mulai keluar dari lubang-lubang yang dibuat dalam pot. Keluarnya akar-akar ini diikuti dengan perkembangan tanaman yang cukup pesat. Daun-daun mulai tampak lebar dengan ketinggian batang kini telah mencapai 15 cm. Gambar foto diambil saat tanaman berumur 25 hari setelah tanam.

Hama?

Tumbuh dalam deretan bersama tanaman tomat, cabe dan beberapa jenis sayuran lain membuat hama yang menyerang tanaman-tanaman ini seragam. Kutu putih dan kutu hijau bulat selain menyerang tomat juga mampir ke tanaman terung ini.

Cepat Berbunga

Umur berapa terung mulai berbunga? Untuk sampel tanaman ini usia 25 hari setelah tanamĀ  pucuk-pucuk bunga pertama pun sudah mulai kelihatan. Masih kecil dan belum mekar. Jika dihitung dari awal semai biji usia ini jadi lebih besar lagi. Satu bulan lebih namun di bawah dua bulan.

Tentu umur 25 hari ini tidak dapat dijadikan patokan, sekedar untuk panduan perkiraan. Jenis terung yang ditanam dan juga usia bibit saat disemai akan menghasilkan rentang waktu yang berbeda dengan sampel ini.

Mungkin terung ini termasuk jenis yang cepat berbuah, dengan daun baru 8-9 helai sudah muncul cabang utama di pucuk yang berisi bunga terung.

Mudah-mudahan terung ini dapat juga menghasilkan buah yang banyak dan besar-besar.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*