Praktek Cara Membuat Bell Siphon dari Botol Bekas

Praktek pembuatan bell siphon sederhana untuk keperluan bertanam akuaponik sistem pasang surut ini dibuat dengan menggunakan botol-botol bekas. Selain murah dengan bahan-bahan yang mudah didapat, bell siphon botol bekas ini dapat bekerja dengan cukup baik. Botol plastik bekas aqua, botol kecap, atau minuman coca-cola dapat dijadikan bahan.

Persiapan Bahan dan Alat
Bell siphon yang dibuat ini menggunakan model yang sebelumnya pernah dibahas di artikel Prinsip kerja bell siphon sebelumnya seperti gambar berikut.

Bahan yang diperlukan di antaranya
-Botol bekas cairan pembersih lantai, untuk tabung T1
-Botol bekas kecap ukuran sedang, untuk pipa P1 sekaligus P2
-Pot ukuran sedang yang belum berlubang dan tidak bocor sebagai wadah media tanam
-Potongan selang beberapa cm atau pipa akuarium, untuk perpanjangan Pipa P2

prinsip-kerja-siphon-bell-sederhana

Untuk peralatan akan utama diperlukan pisau cutter dan solder listrik. Gunting dan lem pipa bisa disiapkan jika perlu.

Bahan di atas bisa diganti dengan aneka jenis wadah dan botol plastik bekas lainnya. Intinya dua buah botol yang berbeda diameternya sekian centimeter, dengan botol yang lebih kecil memiliki dua penampang yang berbeda sebagai ganti P1 dan P2.

Langkah pembuatan

-Botol bekas cairan pembersih dipotong dengan cutter atau gunting bagian ujungnya hingga membentuk tabung. Bagian bawah dibuat beberapa lubang untuk jalan masuknya air. Lubang bisa dibentuk segitiga atau persegipanjang. Di sini dibuat keduanya dengan tinggi lubang masing-masing 2 cm.

potongan-botol-tutup-siphon

-Botol bekas kecap dipotong alasnya dengan cutter hingga berlubang. Gunting bisa digunakan untuk menghaluskan bekas potongan. Tutup botol bisa dilepas dulu kemudian dipotong hingga berbentuk tabung yang berlubang di kedua sisinya.

-Buat sebuah lubang dengan solder pada alas pot yang digunakan sebagai bak air. Besarnya lubang perkirakan sesuai untuk memasukkan kepala botol kecap.

posisi-botol-dalam-sifon

Setelah 3 benda ini selesai, tinggal proses merangkai. Masukkan kepala botol ke dalam lubang pada pot dari sisi atas, kemudian pasangkan lagi tutup botol ini dari bawah pot. Botol kecap ini akan terkunci dengan kuat dalam posisi berdiri terbalik di dalam pot.

bell-siphon-bawah

Agar air tidak merembes dari sela lubang, sebelum dipasang bisa diberikan plastik atau setelah dipasang bisa ditambahkan lem pipa saja.

Potongan selang air atau pipa kuarium bisa ditambahkan untuk memperpanjang mulut botol kecap ke arah kolam. Tempelkan saja dengan lem pipa.

bell-siphon-atas

Terakhir tabung dari botol yang lebih besar tadi diletakkan dalam pot dengan posisi botol kecil berada di dalamnya. Proses pembuatan selesai tinggal dilakukan pengujian, tunggu hingga kering dulu jika proses menggunakan lem.

Untuk saringan dapat dibuat dari potongan pipa diameter 3″ yang dilubang-lubang.

Ukuran

Setelah selesai dan dilakukan pengukuran berikut data-data dari bell siphon sederhana ini kurang lebihnya.

-Diameter atas pot : 34 cm

-Tinggi potongan tabung T1 (bekas cairan pembersih) : 19,5 cm, diameter : 7 cm

-Tinggi potongan pipa bekas kecap : 14,5 cm, diameter atas: 5 cm, bawah: 1,5 cm

-Tinggi lubang-lubang bawah: 2 cm

Bell siphon ini menghasilkan tinggi air maksimum saat pasang 14,5 cm, dan tinggi minimum saat surut 2 cm.

Kinerja

Tujuan alat ini dibuat adalah agar air kolam yang dipompa masuk ke wadah pot naik hingga level maksimum (14,5) cm,  kemudian mengalir turun ke bawah lagi sampai level minimum (2 cm). Setelah sampai bawah aliran air keluar wadah akan berhenti, dan air kembali naik ke atas, turun lagi, naik lagi dan seterusnya.

bell-siphon-botol-bekas

Pengujian pertama,  dengan air deras langsung dari kran yang dibuka penuh. Dalam waktu kurang lebih 41 detik saja, air dalam wadah telah naik mencapai tinggi maksimum. Kemudian air perlahan-lahan dapat surut ke bawah sampai ketinggian 2 cm dalam waktu cukup lama, 4 menit. Setelah menit ke-4 ini, air terus mengalir keluar dari siphon dan tidak mau berhenti alias gagal pasang. Aliran air terlalu besar.

Pengujian kedua, dengan air kran yang alirannya lebih dikecilkan. Air naik ke atas hingga 14,5 cm dalam waktu 4 menit 30 detik. Setelah itu air mulai turun ke bawah dalam waktu cukup cepat, 47 detik. Setelah itu, air berhenti mengalir mengalir dari siphon dan mulai lagi terjadi kenaikan air. Pada pengujian kedua ini proses pasang dan surut dapat terjadi terus menerus sesuai yang diharapkan.

Pengujian di atas dilakukan tanpa media tanam. Jika sudah ada media tanam dalam pot, tentunya waktu yang ada tidak akan sama, karena volume air dalam wadah akan jauh lebih sedikit.

tutup-bell-siphon-belalai

Tambah Belalai

Bell siphon model ini dapat dimodifikasi dengan tambahan selang air kecil pada bagian atas tabung T1 untuk mengatur level minimum air sekaligus mempermudah proses kembali pasang setelah surut.

Selang dipasang dengan melubangi dinding kepala botol terlebih dahulu. Lem ditambahkan agar udara tidak bocor di sela lubang. Ujung selang ditarik menempel dinding ke arah bawah dan diikat pada ketinggian level bawah yang dikehendaki. Selang dapat diganti dengan sedotan bekas yang ujungnya dapat ditekuk tanpa menutup saluran udara.

tomat-akuaponik-pot-ember-pasang-surut

Akuaponik pot ember tunggal pasang surut, tanaman tomat media tanam arang kayu dengan siphon dari botol bekas.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*