Cara Air Awet dan tanpa Bau Ikan Lele dalam Drum – Ember

daunijo.com_ Salah satu kendala memelihara ikan lele di kolam sempit seperti drum atau ember adalah air yang cepat bau. Dalam judul di atas bau yang dimaksud adalah bau yang menyengat tentunya, kalau bau ala kadarnya tentu tetaplah ada. Jika bau terlalu menyengat selain tidak bagus buat ikan tentu saja juga cukup mengganggu terutama untuk lokasi yang dekat rumah. Selain itu bau yang menyengat ujung-ujungnya adalah ganti air lagi dan lagi.

Berikut ini beberapa tips atau cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan bau pada lele drum atau ember dan memperpanjang usia air agar tidak terlalu sering minta ganti versi pemeliharaan tanpa aerator maupun pompa sirkulasi.

(1) Tempat yang panas
Pilihlah lokasi drum atau ember lele di tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari. Dari pengalaman di lapangan tempat yang panas untuk ikan lele cenderung lebih kurang berbau dibandingkan dengan pemeliharaan di tempat yang teduh.

(2) Pengaturan padat tebar
Padat tebar yang optimal dalam arti tidak terlalu padat dan tidak terlalu longgar versi skala rumahan ya, adalah 2 liter air untuk 1 ekor ikan lele. Jika volume ember hanya sekitar 100 liter, maka jangan diisi dengan benih lebih dari 50 ekor. Untuk air yang lebih awet dan pertumbuhan ikan yang lebih optimal maka padat tebar dianjurkan lebih kecil saja dari batas di atas.

(3) Persiapan Air
Gunakan air yang sudah dipersiapkan secara khusus untuk pemeliharaan ikan lele. Persiapan khusus ini dalam arti penumbuhan bakteri pengurai plus biasanya penumbuhan pakan alami dalam wadah. Untuk air bersih baiknya diendapkan dulu beberapa hari sebelum digunakan.

(4) Pengaturan rate pakan
Ikan lele tergolong ikan yang makannya banyak. Untuk ikan lele ukuran sekitar 9-10 cm masih bisa menghabiskan pakan sejumlah 6,2 % dari bobot tubuhnya. Ini dari dua kali pemberian pakan. Angka ini hanya satu sampel saja yang diambil dari kolam admin daunijo yang bisa jadi berbeda untuk kondisi lain. Jika ini dituruti, memberi pakan ikan lele sampai batas kenyang, maka air akan cepat berbau karena kotoran ikan juga semakin cepat dan banyak menumpuk.

Beri pakan sekitar 3-4% saja dari bobot ikan atau itu sekitar 60-70% dari porsi kenyang terutama di awal-awal pemeliharaan terutama bagi yang menggunakan air bersih saja untuk tebar benih.

(5) Pemberian probiotik
Probiotik cair yang banyak dijual di toko ikan terkandung mikroorganisme pengurai di dalamnya. Aplikaasinya bisa ditambahkan ke air atau dicampur dengan pakan.

Pemberian probiotik ini akan membantu mengurangi air kolam cepat bau dan bisa meningkatkan rasio konversi pakan.

(6) Penambahan Tanaman (akuaponik)
Selain tanaman dapat menyerap air dan unsur dari dalam air, media tanaman yang digunakan dalam wadah tanam umumnya bersifat koloid.

Sifat koloid media tanam ini bisa menyerap kotoran sekaligus dapat jadi tempat tumbuh beberapa jenis mikroorganisme pengurai.

(7) Segera Angkat Ikan yang Mati
Salah satu sumber bau dari kolam lele selain sisa pakan bisa jadi karena keberadaan ikan yang mati. Ikan yang mati akan menimbulkan bau busuk menyengat dan dapat mengganggu kesehatan ikan lain. Baiknya segera diangkat.

(8) Penambahan volume air
Sebelum benar-benar diganti air dalam ember atau drum, air dalam wadah yang berkurang akibat penguapan dan diserap oleh tanaman dapat dilakukan penambahan air untuk mengganti yang hilang.

Sebagai contoh untuk pembanding saja, pemeliharaan 30 ekor ikan lele dalam wadah ember volume 60-70 liter tanpa tanaman, tanpa pompa sirkulasi dan tanpa aerator masih dapat bertahan di awal-awal pemeliharaan selama satu bulan lebih tanpa ganti air.

Sementara itu di ember lain yang berisi 20 ekor ikan lele dengan tanaman kangkung selada, dan juga daun seledri air dalam ember mampu bertahan sampai masa panen, tentu saja dengan aktivitas penambahan secara berkala air yang hilang akibat penguapan maupun terserap oleh tanaman.

preparedby:
daunijo.com_Oktober 2020


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*