Benih Lele di Penetasan Tinggal Sedikit? Mungkin Ini Penyebab Utamanya

Benih lele setelah menetas hingga minggu-minggu pertama pemeliharaan memang rentan akan kematian. Tidak heran jika benih lele dari telur induk lele besar yang jumlah diperkirakan puluhan ribu butir, tinggal beberapa ribu saja di akhir pemeliharaan benih. Kematian larva atau ikan yang masih kecil mudah terlihat kasat mata. Umumnya benih lele yang mati akan tenggelam di dasar kolam dan biasa mengumpul di dekat saluran pembuangan air keluar kolam. Yang mengherankan dari kolam penetasan lele umur dua puluhan hari ini adalah tidak ada lagi ikan-ikan yang ditemukan mati di dasar kolam. Sementara itu tingkat kepadatan bibit makin hari makin terasa kecil saja seperti banyak yang mati namun tidak ditemukan bangkainya. Ada apakah gerangan?

Kanibalisme pada benih Lele
Kanibalisme atau proses makan memakan sesama ikan lele ternyata tidak berlaku hanya pada ikan lele yang sudah besar saja. Proses ini rupanya juga terjadi pada benih ikan yang bahkan belum genap berusia satu bulan. Pada air kolam yang cukup jernih, penulis menyaksikan sendiri bagaimana benih ikan yang tumbuh jauh lebih besar dari kawan-kawannya, dengan sekali hap,.. langsung masuk satu ikan lele yang berukuran kecil ke dalam perutnya. Rupanya inilah penyebab kenapa jumlah bibit makin lama makin sedikit saja, sementara tidak ditemukan lagi bangkai ikan-ikan yang mati di dasar kolam.

Selain dimakan langsung, rupanya ada juga terlihat ikan yang masih kecil yang diserang ikan besar ditinggal begitu saja setelah digigit hingga mati. Ikan ini pada gilirannya menjadi santapan juga oleh ikan-ikan lele yang lain yang ukurannya hampir sama.

Tidak dapat dihitung secara pasti berapa ikan yang mati akibat proses ini dalam satu hari. Satu ikan kanibal setidaknya tidak akan cukup dengan makan atau menyerang satu ikan lain dalam satu hari. Belum lagi jumlah ikan yang besar-besar dapat mencapai puluhan ekor. Sebagian akan dimakan sendiri, sebagian lagi akan ditinggalkan begitu saja setelah digigit hingga mati.

bibit-lele-kanibal

Segera disortir

Untuk meminimalkan kasus kanibalisme ini mengakibatkan kerugian dalam jumlah besar, harus dilakukan segera langkah sortir ikan. Sortir terutama ditujukan untuk mengambil ikan-ikan yang berukuran jauh lebih besar dari ikan-ikan yang lain.

Pemberian pakan yang cukup dan teraturpun nampaknya kurang berhasil mengatasi kanibalisme ini. Ikan yang besar-besar nampak tidak begitu antusias dengan pakan yang ditebarkan, nampaknya sudah cukup kenyang dan terbiasa dengan makan ikan-ikan kecil yang lain.

Upaya Lain

Ketersediaan pakan yang merata, tepat watu dengan frekuaensi lebih sering pada benih ikan menjadi hal yang tetap diutamakan karena kelaparan dapat menjadi salah satu pemicu kanibalisme.

Dari pengamatan pada dua kolam pemeliharaan pada tingkat awal benih ukuran layak tebar, satu kolam diberikan pakan 2 kali sehari dan satu kolam diberikan pakan 3 kali sehari. Kolam bibit dengan frekuensi pakan 3 kali sehari lebih utuh jumlahnya dibandingkan kolam dengan pakan hanya 2 kali sehari.

Ada satu saran lagi yang diberikan meskipun belum dapat dibuktikan keakuratannya untuk meminimalkan proses kanibalisme pada benih ikan lele ini. Yaitu, membuat suasana kolam menjadi lebih gelap atau dengan membuat air kolam pemeliharaan menjadi berwarna gelap / keruh.

Di tingkat pendederan benih, sebagian peternak menggunakan buah mengkudu untuk keperluan ini. Buah mengkudu yang telah matang dapat dicampurkan dengan pakan ikan lele atau langsung diremas dan dimasukkan ke dalam air kolam.

Selain itu, upaya memperluas kolam dan menaikkan level ketinggian air diperkirakan dapat meminimalkan kanibalisme pada tingkat benih ikan lele ini.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*