Macam-macam Alternatif Jenis Kolam Pemeliharaan untuk Ikan Lele

Aneka tipe kolam atau wadah untuk tempat pemeliharaan ikan lele dapat dipilih sesuai kebutuhan dan situasi kondisi. Alternatif kolam yang dapat digunakan untuk ikan lele cukup banyak. Kolam dapat dibuat permanen, semi permanen hingga sekedar wadah-wadah yang mudah dipindahkan. Ikan lele memang terkenal relatif lebih bandel dalam perawatan dibandingkan jenis ikan lain. Saking bandelnya, ada pula orang yang nekat memelihara ikan lele dalam septic tank dan kolam tampungan air pembuangan limbah rumah tangga. Herannya, ikan-ikan itu hidup juga dan besar-besar pula.

Tipe atau jenis kolam yang umum dapat dijadikan pilihan untuk mulai memelihara ikan lele diantaranya sebagai berikut:
Kolam Semen
Kolam semen dapat dibuat dengan alternatif dalaman dari batako atau batu-bata. Kolam dapat dibuat di atas permukaan tanah ataupun menggali sebagian ke dalam tanah. Tipe ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, banyak digunakan untuk usaha peternakan skala besar. Kelebihan utama kolam ini adalah kekuatannya menahan tekanan air hingga volume maksimal, mudah perawatan dan juga bersifat tahan lama. Kekurangan kolam ini selain biaya yang mahal, juga mudah pecah-pecah jika lama tidak digunakan. Kolam tembok yang terlanjur pecah terkadang susah untuk ditambal.

Kolam Fiber
Kolam dari bahan fiber kini banyak digunakan orang. Kolam cukup kuat menahan tekanan air, dapat dipindah tempatkan atau dijual ulang dan juga relatif tahan untuk jangka panjang. Bentuk dan desain kolam dapat dipesan sesuai selera, berbentuk kotak atau berbentuk bundar. Pemeliharaan dan pembersihan relatif cukup mudah. Kelemahan utamanya, dari segi harga relatif mahal dan pergantian air yang lebih sering. Bak fiber bekas kamar mandi yang direnovasi juga dapat dimanfaatkan untuk menampung beberapa puluh ekor ikan lele hingga seratus.

Kolam Terpal
Kolam terpal dapat menjadi alternatif kolam yang cukup murah dibandingkan kolam tembok atau fiber. Kerangka dapat dibuat dari bambu, kayu atau susunan besi. Untuk memperkuat daya tahannya terhadap tekanan air, kolam terpal banyak dibuat dengan sebagian ketinggian berada di dalam tanah dengan penggalian.

Kelemahannya selain seringnya frekuensi ganti air, juga seringkali ditemukan kebocoran pada lapisan terpal akibat benda tajam di bawahnya. Selain itu, usia kerangka yang umumnya dari bambu atau kayu mengharuskan penggantian berkala akibat lapuk atau terserang oleh rayap.

Selain bentuk yang umumnya kotak, kolam terpal dengan bentuk melingkar berkerangka besi banyak digunakan peternak. Agar tahan lebih lama, sebelum kontak dengan lapisan dibawahnya atau dengan kerangka baik digunakan satu lapisan pelindung di antara keduanya.

Kolam Tanah
Kolam tanah banyak dijadikan alternatif terutama untuk areal persawahan yang dialih fungsi menjadi kolam lele seperti di Kampung Lele. Dengan biaya yang relatif murah diperoleh kolam pemeliharaan yang kaya akan unsur alami penopang perkembangan ikan lele. Konon, kolam tanah relatif lebih lama dalam pergantian air, bahkan dapat tanpa berganti air hingga waktu panen.

Untuk kontruksi lebih kuat agar tanah tidak mudah longsor, tepi kolam tanah dapat dipasang sak yang diisi pasir atau tanah dan disusun rapi. Kelemahan kolam ini adalah perlu perawatan, pembersihan dan pengolahan yang relatif lebih memerlukan tenaga dibandingkan kolam-kolam di atas. Belum lagi masalah pengurasan air. Kontruksinya yang cukup luas dan dalam seringkali memerlukan bantuan mesin diesel air untuk mempercepat proses pengurasan.

Kolam Plastik
Kolam sederhana ini dapat dibuat dengan menggali tanah terlebih dahulu atau membuat kerangka dari lembaran papan kayu. Tanah yang telah digali kemudian dilapisi dengan lembaran plastik. Kelemahan utamanya, mudah bocor jika plastik sobek. Agar lebih awet, bagian bawah bisa dilapisi dulu dengan aneka bahan seperti lembaran karung bekas tempat pakan, karpet bekas hingga bekas plastik kemasan minyak goreng.

Drum atau Tong
Drum atau tong cukup kuat untuk menahan air dan mudah dipindahkan juga cukup panjang usia pakainya. Kelemahan utamanya adalah daya tampung yang sangat terbatas dan pergantian air yang sangat sering. Agar mudah dalam proses pergantian air, perlu dipasang saluran pembuangan pada salah satu bagiannya.

Bahan drum atau tong dipilih dari plastik atau fiber agar tidak berkarat dan tahan lama.

Gentong Air
Sebagai hiburan untuk memelihara ikan lele dapat dilakukan dalam gentong baik dari plastik atau tanah liat. Tentu saja ukuran gentong yang agak besar dengan jumlah bibit yang terukur.

Tandon Air
Selain drum, tandon air yang tidak digunakan dapat difungsikan untuk memelihara ikan lele. Cukup kuat menahan air dan daya tampung yang relatif lebih banyak dibandingkan drum atau tong plastik.

Jaring Apung
Jaring atau waring apung sering digunakan untuk pemeliharaan ikan lele di daerah danau, waduk atau sungai. Selain itu jaring apung dapat dipasang pada kolam tanah, blumbang, embung, atau empang-empang untuk mempermudah kontrol ikan dan panen pada kolam tanah. Kelemahannya, ikan dapat lepas semua jika salah satu bagian dari jaring mengalami putus atau besar lubang.

Keramba bambu
Seperti jaring apung, keramba bambu sering digunakan untuk pemeliharaan ikan di pinggiran sungai atau danau. Perlu kontruksi yang kuat agar keramba tidak hanyut oleh arus atau banjir musim hujan.

kolam-terpal-tipe-bundar
kolam terpal berbentuk bundar, banyak digunakan pada sistem bioflok dengan padat tebar tinggi.

Selain kolam-kolam untuk tujuan konsumsi, ikan lele banyak juga dijadikan ikan hias. Jenis tertentu dari ikan lele seperti lele putih, kuning emas, atau lele berwarna belang-belang seringkali dipelihara di akuarium atau kolam taman sebagai tempat hidupnya.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*