Mudahnya Cara Ternak Lele dengan Kolam Terpal

Ikan lele merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak digemari masyarakat. Terbukti dari banyaknya warung makan atau restoran dari mulai warung tenda dipinggir jalan hingga restoran di hotel berbintang menyediakan menu ikan lele. Banyak warung tenda di pinggir jalan yang menjadikan menu ikan lele goreng atau ikan lele bakar menjadi menu utamanya.

Daya tarik pengembangan ternak ikan lele ini semakin terdorong dengan banyaknya produk olahan ikan lele selain dikonsumsi secara langsung. Abon lele, keripik daging lele, keripik kulit lele, keripik sirip, hingga nugget lele. Aneka olahan di atas turut mendorong permintaan stok ikan lele selain permintaan restoran atau warung makan.

Kolam Terpal pengganti Kolam Tembok yang Sering Bocor
Banyak peternak awalnya mengandalkan kolam yang terbuat dari tembok untuk pemeliharaan ikan lele. Salah satu kendala dari kolam tembok ini adalah seringnya terjadi kerusakan berupa kebocoran pada dinding-dinding tembok yang mengakibatkan kolam tidak mampu menampung air.

Kebocoran ini biasanya terjadi setelah panen dan kolam diistirahatkan dengan dikuras airnya. Hal ini bisa disebabkan kualitas tembok yang kurang dan diikuti adanya pemuaian atau penyusutan pada media tembok semen sehingga dinding menjadi retak. Proses penambalan dengan semen pada retak-retak di kolam sering kali tidak efektif atau gaga dan kolam tetap bocor. Untuk itu solusinya adalah penggunaan kolam terpal dilapiskan pada kolam tembok.

Persiapan Tebar Benih
Setelah kolam terpal terpasang, pengisian air dapat dilakukan dari berbagai sumber. Untuk daerah yang tidak memiliki sumber air mengalir, air kolam dapat diisi dengan air sumur. Setelah itu kolam dapat dimasuki rendaman kotoran ayam untuk merangsang pertumbuhan mikroorganisme dalam air. Kotoran ayam ini dimasukkan tetap dalam wadah yang terikat agar tidak bertebaran keluar ke dasar kolam. Setelah beberapa hari hingga minggu, air kolam akan berubah warna menjadi kehijauan dan ditandai dengan keberadaan banyaknya jentik-jentik nyamuk. Jentik-jentik nyamuk ini nantinya dapat digunakan sebagai makanan tambahan buat benih lele yang ditebarkan.

Pemilihan Benih
Dianjurkan membeli benih langsung dari peternak pembibit lele karena bisa diperoleh benih yang sehat dan memiliki vitalitas tinggi. Benih-benih yang sudah dijual dipasar dalam ember-ember atau kantung plastik dikhawatirkan vitalitasnya menurun akibat berdesak-desakan dalam wadah yang kecil dalam waktu yang lama hingga prosentasi kematian bibit lele tinggi. Selain itu ukuran benih lele jangan terlalu kecil, disarankan untuk memilih benih yang telah berukuran minimal 3 hingga 4 cm atau lebih besar.

lele-kolam-terpal

Penebaran Benih

Untuk berpindah ke habitatnya yang baru, benih ikan lele sebaiknya diadaptasikan terlebih dahulu, terutama terkait perbedaan suhu antara wadah pengangkut dan air kolam. Rendam wadah dalam kolam terlebih dahulu beberapa untuk mengkondisikan perbedaan suhu wadah dan suhu kolam. Setelah itu perlahan-lahan biarkan benih ikan lele keluar sendiri-sendiri dari wadah ke dalam kolam. Tujuannya adalah untuk mengurangi stress yang terjadi pada ikan. Ikan yang sehat biasanya akan segera menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan berenang dengan aktif.

Kelebihan Kolam Terpal
Selain dapat menghemat biaya dari sisi pembuatan kolam dibandingkan kolam tembok, ikan lele yang diternak di kolam terpal biasanya lebih disukai karena kurang berbau lumpur dibandingkan ikan produksi kolam tanah atau kolam tembok berlumpur. Sementara kelemahannya adalah pakan alami yang dapat dihasilkan oleh kolam tanah berlumpur tidak dapat diperoleh dari kolam terpal sehingga pemberian pakan harus intensif.


1 Comment on Mudahnya Cara Ternak Lele dengan Kolam Terpal

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*