Rockwool Serat Batuan Buatan untuk Media Tanam Hidroponik

Selain media arang sekam padi dan akar pakis, media bertanam hidroponik yang cukup populer adalah rockwool atau biasa disebut juga dengan nama stonewool. Sesuai namanya rockwool memang berasal dari batu-batuan yang dimodifikasi menjadi susunan lapisan serat-serat batu. Meskipun harganya terbilang relatif lebih tinggi dibandingkan arang sekam, rockwool dilaporkan memiliki kinerja yang lebih baik saat digunakan sebagai media tanam hidroponik sehingga tetap banyak diminati orang.

Serat Batuan Mirip Kayu Lapuk
Sepintas penampakan rockwool ini berwarna kuning kecoklatan sepintas mirip dengan busa atau kayu yang melapuk. Rockwool biasa dikemas dalam bentuk balok-balok tebal. Jika dilihat dari dekat, akan terlihat lapisan-lapisan serat bertumpuk yang menyusunnya. Meskipun berasal dari batu, rockwool ini memiliki tekstur yang cukup rapuh. Hanya dengan tarikan tangan yang ringan, serat-serat penyusun rockwool ini dapat dengan mudah lepas dan sobek dari lapisan.

Ringan dan Menyerap Air
Rockwool merupakan serat buatan yang dibuat dari pemanasan batuan alam pada suhu yang cukup tinggi. Dengan teknik khusus, batuan yang awalnya keras ini kemudian diubah menjadi serat yang ringan dan rapuh namun memilikiĀ  kemampuan menyerap air dan udara dengan baik. Itulah mengapa rockwool banyak disukai para pelaku hidroponik.

serat-rockwol

Kemampuan rockwool menyerap air tidak lepas dari teksturnya yang berongga-rongga. Rongga yang ada di antara serat dapat terisi dengan air dan juga udara, dua komponen yang sangat diperlukan tanaman. Akar tanaman juga dapat dengan mudah menembus lapisan-lapisan rockwool ini.

Selain untuk tanaman hidroponik, ternyata bahan serat ini juga dapat digunakan untuk media tanaman lain seperti anggrek. Dengan media rockwool, tanaman anggrek dapat tumbuh lebih cepat.

Potong Kecil-kecil Saja

Untuk menggunakan rockwool sebagai media tanam, rockwool yang masih berbentuk balok berukuran tebal dapat dipotong kecil-kecil sesuai jenis tanaman dan besarnya netpot. Karena harganya yang agak mahal, rockwool biasa dipotong kecil-kecil dengan ukuran kubus dengan sisi 3 cm atau cukup 2,5 cm saja untuk penghematan.

 

cara-memotong-rockwool

Memotong rockwool sangat mudah.

Lebih hemat lagi bisa dicoba ukuran 1,5 hingga 2 cm saja. Pemotongan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau yang bergerigi atau lebih mudah lagi jika anda memotong menggunakanĀ  gergaji besi yang dilepas tangkainya.

Rockwool yang telah dipotong-potong ini kemudian dapat digunakan untuk saat proses pembenihan biji-biji sayur atau langsung menanam bibit yang sudah tumbuh. Rockwool dibasahi dengan air terlebih dahulu, kemudian benih bisa dimasukkan ke dalam lubang yang kemudian dibuat dengan menggunakan lidi atau kayu kecil yang runcing.

menanam-dalam-rockwool

Mahal?

Seorang praktisi menceritakan bahwa komponen rockwool dalam penanaman hidroponik sebenarnya cukup murah. Dengan potongan yang kecil-kecil sehingga pemakaian lebih hemat dan efisien, komponen biayanya jika dihitung hanya sekitar ratusan (kecil) rupiah saja. Pemakaian rockwool biasanya hanya sekali pakai, meskipun jika mau sedikit repot bisa juga dipakai ulang.

Cepat Basah Cepat Kering

Rockwool yang dipotong kecil-kecil dan digunakan untuk pembibitan dalam tray semai menurut pengamatan mudah basah namun juga mudah kering. Jika telat melakukan penyiraman, tanaman segera layu dan kering. Solusinya, tray semai bisa diberi alas dengan lembaran plastik yang keempat sisi pinggirnya ditekuk sedikit ke atas sekeliling tray, sehingga air dapat tergenang dibawahnya. Atau, taruh tray semai dalam aliran nutrisi yang tipis saja.

Tumbuh Lumut?

Salah satu kelemahan rockwool yang digunakan dalam hidroponik adalah mudah sekali ditumbuhi lumut. Lumut banyak menghuni rockwool terutama jika intensitas cahaya matahari cukup tinggi. Hal ini tidak terjadi pada penggunaan arang sekam sebagai metan. Untuk mengurangi lumut ini, bagian atas rak-rak hidroponik dapat ditambahkan naungan atau pelindung dari lembaran plastik. Atau jika telaten, mulsa hitam dapat dipasang pada tiap-tiap netpot. Lumayan merepotkan.


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*